Sleman, DIY - Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan melantik 187 siswa menjadi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Proses pelantikan dilakukan di Lapangan Upacara SPN Selopamioro Polda DIY, Rabu 21 Desember 2022.
"Jaga nama baik Polri dan junjung tinggi panji-panji Tribrata," ujar Kapolda saat membacakan amanat Kalemdiklat Polri Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel.
Sementara itu Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menjelaskan dari 187 yang dilantik hari ini, ada 169 orang yang akan bertugas sebagai polisi tugas umum. Sedangkan 10 orang polisi lainnya memiliki kompetensi khusus.
"10 Bintara remaja tersebut terdiri dari kompetensi musik dua orang, teknologi informatika dua orang, logistik satu orang, kompetensi laboratorium forensik empat orang, dan tenaga kesehatan satu orang," terangnya.
"Selain itu delapan bintara rekrutmen proaktif yang memiliki prestasi di tingkat Nasional," imbuh mantan Kapolres Sleman tersebut.
Pada acara pelantikan tersebut, Kapolda DIY juga memberikan penghargaan kepada sejumlah siswa terbaik. Siswa Terbaik dan Trengginas (juara umum) diberikan kepada Exsan Khawirian dari Polres Gunungkidul.
Bripda Exsan merupakan putra dari Tugiyat yang berprofesi sebagai nelayan.
"Berikutnya adalah penghargaan Siswa Cendikia yang diberikan kepada Picto Bayu Pramono, pengiriman dari Polresta Sleman. Bripda Picto adalah putra dari Slamet yang kesehariannya sebagai petani," ucap Yuliyanto.
Dan penghargaan ketiga adalah Siswa Tertabah diberikan kepada Rahmad Baharudin. Bripda Rahmad adalah putra dari keluarga petani yang berasal dari pengiriman Polres Gunungkidul.
Panas terik langit biru tak berawan, seolah turut memberikan semangat kepada bintara remaja yang baru saja dilantik. Apalagi kehadiran orang tua dan keluarga juga memberikan tambahan semangat yang luar biasa.
Momentum ini sekaligus menjadi perjumpaan pertama para orang tua dan keluarga dengan polisi muda ini. Sebab para polisi muda ini sebelumnya menjalani masa pendidikan selama hampir 5 bulan.
Sejak 25 Juli 2022 hingga dilantik hari ini, para siswa tidak diberikan kesempatan libur. Hal ini sebagai latihan agar mereka siap dalam menjalankan tugas di seluruh wilayah Indonesia.
Selama masa pendidikan, mereka dibekali ilmu tehnis kepolisian yang akan mendukung pelaksanaan tugas. Utamanya dalam melaksanakan tugas pokok yakni melindungi, melayani, mengayomi dan penegakan hukum.
Seperti halnya peragaan yang ditampilkan setelah upacara, olah beladiri yang diperlukan dalam rangka melindungi masyarakat dari ancaman dan gangguan kriminalitas.
Selanjutnya, memperkuat sinergitas dengan stakeholder yang ada, dan mengembangkan diri untuk menghadapi perkembangan situasi saat ini. Serta menjadi sosok panutan dan tauladan bagi masyarakat. (Apo/Buz)
Load more