Sleman, DIY - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melakukan Gelar Pangan Murah secara bertahap di 17 kapanewon atau kecamatan mulai hari ini, Rabu (28/9/2022). Kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya pengendalian inflasi daerah.
"Kegiatannya dilaksanakan di masing-masing kapanewon mulai 28 September sampai 10 Oktober mendatang. Jadi, nanti setiap kapanewon satu hari acaranya," kata Kustini, Rabu (28/9/2022).
Gelar pangan murah ini terselenggara berkat kerja sama dengan Bulog Divisi Regional (DIVRE) Yogyakarta, serta pihak distributor minyak, gula, dan telur.
Kustini menjelaskan dalam operasi pasar tersebut, paket yang diberikan langsung berasal dari distributor. Sehingga, masyarakat miskin maupun rentan miskin yang sudah terdata akan mendapatkan harga yang terjangkau dan lebih murah.
"Jadi, masyarakat yang beli pasti akan dapat harga murah. Pemkab juga membantu menanggung biaya distribusinya sehingga harga lebih murah lagi. Mudah-mudahan bisa sedikit meringankan beban ekonomi," ungkapnya.
Melalui gelar pangan murah ini, dirinya berharap gejolak ekonomi akibat kenaikan harga kebutuhan pokok di tengah masyarakat Kabupaten Sleman dapat terus ditekan.
"Gelar pangan murah ini bertujuan membantu masyarakat rentan miskin untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Hal ini tentunya akan berdampak pada kemampuan daya beli masyarakat yang cenderung menurun," terang Kustini.
Dijelaskan Kustini, dirinya juga sudah menginstruksikan kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) dan kalurahan agar menginventarisasi sasaran rumah tangga miskin dan rentan miskin sesuai fakta di lapangan. Tujuannya agar proses distribusi berjalan lancar dan tidak terjadi salah sasaran.
"Jangan sampai salah sasaran. Serta lakukan pemantauan koordinasi terkait ketersediaan bahan pokok di pasar rakyat dan gudang Bulog," ujarnya.
Disinggung terkait stok pangan di Sleman, Kustini memastikan ketersediannya relatif aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Meski demikian, Kustini tetap mengingatkan masyarakat agar selalu berhemat. Ia juga mengimbau masyarakat Sleman untuk menjaga ketahanan pangan agar tidak terjadi krisis pangan.
"Inflasi ini cukup berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan juga BBM. Saya mengimbau seluruh masyarakat untuk menghemat energi dan menjaga ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami," pungkasnya. (Apo/Dan)
Load more