Mendikdasmen Abdul Mu'ti Buka Rakernas Taman Siswa: Sistem Among
- Antara
tvOnenews.com - Abdul Mu’ti, Mendikdasmen, membuka kegiatan Rakernas Taman Siswa yang diselenggarakan di BPMP D.I. Yogyakarta pada Kamis(18/12/2025). Dalam kesempatan ini, Abdul Mu'ti memberikan motivasi dalam bentuk tulisan yakni "Dari Tamansiswa lahir pahlawan bangsa. Tetaplah bergerak mendidik generasi bangsa untuk kejayaan negara tercinta Indonesia!"
Mengawali sambutan, Abdul Mu’ti menyampaikan terima kasih atas sumbangan, dedikasi, dan kontribusi Taman Siswa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan pendidikan di Indonesia.
Abdul Mu’ti menuturkan bahwa perguruan Taman Siswa menjadi institusi yang dalam banyak hal mewarnai dan memberikan landasan terhadap arah kebijakan dan karakter serta sistem pendidikan di Indonesia.
Salah satu ajaran Ki Hajar Dewantara adalah Sistem Among yang di dalamnya meliputi saling asah saling asih dan saling asuh. Ajaran tersebut relevan dengan kebijakan Kemendikdasmen yang berusaha meletakkan pendidikan sebagai proses untuk membangun karakter dan peradaban bangsa.
“Dengan memberi nama Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara memberikan tuntunan dan ajaran agar sekolah itu menjadi rumah bagi anak-anak kita,” lanjut Mu’ti.
Upaya menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi anak merupakan reaktualisasi gagasan Ki Hajar Dewantara, di mana sekolah dan lembaga pendidikan adalah taman.
Visi kami adalah pendidikan berfokus untuk semua dengan partisipasi semesta. “Dalam bahasa lain, kami ingin maju bersama dengan seluruh komponen bangsa dan tidak ada dikotomi antara negeri dengan swasta,” tegas Mu’ti.
Mengakhiri sambutan, Abdul Mu’ti berpesan agar Rakernas ini tidak hanya membahas persoalan-persoalan internal Taman Siswa, tetapi juga memberikan gagasan dan sumbangan pemikiran agar kebijakan Kemendikdasmen, baik yang berupa tata kelola penyelidikan maupun yang berkaitan dengan upaya-upaya memperkuat pendidikan karakter dapat lebih baik lagi.
Sementara Ketua Panitia Rakernas, Ki Dr. Saur Panjaitan XIII, menyampaikan bahwa Rakernas kali ini menjadi momentum krusial untuk merevitalisasi peran Tamansiswa sebagai garda terdepan pendidikan karakter di Indonesia.
Rangkaian acara hari pertama dibuka dengan suasana khidmat melalui pemberian penghargaan Satya Bakti. Penghargaan ini diberikan kepada para Pamong Tamansiswa yang telah mendedikasikan diri dan mengabdi selama lebih dari 40 tahun.
Tak hanya soal seremoni, rasa kekeluargaan yang kental ditunjukkan dengan aksi nyata. Di tengah suasana duka yang menyelimuti Sumatera Utara, Persatuan Tamansiswa memberikan donasi bantuan untuk sekolah-sekolah Tamansiswa yang terdampak bencana di wilayah tersebut.
"Ini adalah wujud nyata dari nilai kemanusiaan dan kekeluargaan yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara," ujar Ki Saur Panjaitan.
Rakernas ini fokus membahas strategi menghadapi tantangan persaingan lembaga pendidikan dan perubahan kebijakan. Di tengah gempuran teknologi, nilai-nilai fundamental seperti Sistem Among, Trilogi Kepemimpinan, serta prinsip ASAH, ASIH, ASUH dinilai semakin relevan.
Tamansiswa tidak lagi hanya melihat pada ekspansi kuantitatif (jumlah sekolah), melainkan pada penguatan kualitas yakni standarisasi mutu pendidikan berbasis karakter.
Selain itu, kata Ki Saur, perlunya adaptasi digital, sebagai upaya reaktualisasi nilai kebangsaan dalam format modern dan komunikatif sekaligus Kolaborasi Strategis untuk embuka ruang kerjasama dengan dunia usaha dan lembaga filantropi.
Seluruh hasil sidang komisi akan dirangkum menjadi rekomendasi organisasi. Rekomendasi ini nantinya akan dituangkan ke dalam program kerja nyata yang wajib diimplementasikan oleh seluruh keluarga besar Tamansiswa di seluruh pelosok negeri.
"Tamansiswa berkomitmen tetap menjadi gerakan pendidikan dan kebudayaan yang menuntun manusia menuju kemerdekaan berpikir, berkepribadian, dan bertanggung jawab secara sosial," pungkasnya.(chm)
Load more