Libur Nataru, Dishub Sleman Cek Kelaikan 1.018 Jip Wisata: 52 dalam Perbaikan, 21 Dilarang Beroperasi
- tim tvOne - Andri Prasetiyo
Sleman, tvOnenews.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman melakukan pemeriksaan kelaikan terhadap 1.018 jip wisata yang beroperasi di sejumlah destinasi wisata, utamanya kawasan wisata Merapi.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan kendaraan aman digunakan oleh wisatawan, terutama jelang meningkatnya kunjungan saat momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Heri Kuntadi mengatakan, kesiapan Nataru telah dipersiapkan sejak November lalu, satu diantaranya melakukan uji kelaikan kendaraan yang melayani wisatawan.
Setidaknya, ada 1.018 jip wisata yang diuji kelaikan mulai dari sisi administrasi hingga teknis, mengingat keselamatan wisatawan menjadi prioritas utama.
"Dari 1.018 jip yang diperiksa, ada 945 jip dapat beroperasi. Sementara, 52 jip dalam proses perbaikan dan 21 lainnya tidak boleh dioperasikan," kata Heri kepada awak media di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (11/12/2025).
Heri menekankan pentingnya uji kelaikan ini, guna menjamin keselamatan pengunjung. Terlebih, jalur yang dilewati jip-jip wisata tersebut memiliki kontur yang naik turun.
Dalam proses ramp check tersebut, petugas memeriksa sejumlah aspek kendaraan mulai dari fungsi rem, kondisi ban, lampu hingga kaca beserta kelengkapan alat pemukulnya.
"Kaca tidak boleh retak, dan pemukul kaca juga ada karena itu penting. Kejadian-kejadian beberapa waktu lalu, orang tidak bisa keluar karena tidak bisa memecah kaca. Terus kondisi ban, ukiran ban itu harus minimal 1 mm. Jadi harus diperhatikan itu. Kalau itu tidak terpenuhi, kita suruh balik ganti kendaraan," tutur Marjana, Kepala Bidang Angkutan dan Keselamatan, Dishub Kabupaten Sleman.
Pasca pemeriksaan, Dishub Kabupaten Sleman akan membubuhkan stiker terhadap jip wisata baik yang memenuhi persyaratan maupun tidak.
"Yang sudah memenuhi persyaratan diberi stiker hijau di kaca jipnya. Kalau yang dalam perbaikan itu kuning dan stiker merah jangan dioperasikan dulu," pungkas Marjana. (scp/buz)
Load more