Di atas catwalk di selasar pasar, mereka menampilkan kebaya yang menjadi nusana khas di Hari Kartini. Tak ayal, setiap aksi para buruh gendong ini pun menjadi keseruan tersendiri.
Menurut ketua Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia DIY, Margaretha Tinuk Suhartini, yang juga penggagas acara fashion show, menyampaikan bahwa di Hari Kartini mereka sengaja menggandeng para buruh perempuan. Kegiatan ini sekaligus mengingatkan kembali siapa sosok Kartini, yang memiliki karakter kuat sebagai perempuan.
"... ya kita ingin hadir disini, para buruh gendong inilah sejatinya Kartini yang sesungguhnya, mereka harus menjadi tulang punggung keluarga, mereka.sosok yang kuat dan tangguh," ungkapnya.
Selain itu, fashion show sekaligus mengenalkan busana kebaya yang bisa menjadi busana sehari hari kaum perempuan. Kegiatan ini melibatkan 40 buruh gendong dari usia 40 tahun hingga 80 tahun.
".. kita juga berharap untuk mengkampanyekan kebaya sebagai busana yang baik digunakan dalam aktivitas sehari hari," ujarnya.
Bagi Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia, perayaan ini hanyalah sebagai simbol untuk menguatkan perempuan Indonesia di tengah arus modernitas untuk tetap menjadi perempuan Indonesia, yang memiliki karakter dalam mendidik generasi bangsa.
Seperti halnya para buruh gendong, setiap perempuan pun seyogyanya bisa tampil mengambil peranannya namun tetap menjadi dirinya.
Load more