Layanan TRC Mas Jos Gratis, Warga Yogyakarta Kini Tak Perlu Buang Sampah Seperti Kasur Hingga Kulkas ke Sungai
- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Yogyakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berinovasi dalam rangka mengatasi sampah yang sampai saat ini masih menjadi persoalan.
Terbaru, Pemkot Yogyakarta meluncurkan Tim Reaksi Cepat Masyarakat Jogja Olah Sampah (TRC Mas Jos). Inovasi ini diluncurkan untuk mengatasi persoalan sampah khususnya sampah spesifik rumah tangga seperti kasur, bantal, guling, barang elektronik dan lainnya.
Nampaknya, masyarakat seringkali masih membuang sampah jenis ini ke badan sungai. Padahal, pengelolaannya memerlukan penanganan khusus karena sulit didaur ulang.
"Hari ini, Pemkot Yogyakarta meluncurkan TRC Mas Jos yang siap bergerak di lapangan untuk menangani aduan masyarakat terkait dengan pengelolaan sampah spesifik rumah tangga." kata Hasto Wardoyo, Walikota Yogyakarta di sela peluncuran di Balaikota Yogyakarta, Senin (22/9/2025).
"Tim akan datang ke rumah dan mengangkut sampah misalnya berupa kasur, bantal, guling, barang elektronik secara gratis," lanjutnya.
Mantan Bupati Kulon Progo melanjutkan bahwa masyarakat bisa memanfaatkan layanan tersebut dengan menghubungi hotline yang telah disediakan.
"Masyarakat di Kota Yogyakarta tinggal menghubungi nomor telepon 0811 700 555," ucapnya.
Melalui cara ini, Pemkot Yogyakarta mencoba mengelola sampah secara total hingga di tingkat rumah tangga.
Adapun, sampah spesifik rumah tangga yang telah diangkut oleh TRC Mas Jos ditaruh du dalam gudang yang telah disediakan sebelum akhirnya diambil oleh offtaker. Pada September ini, Pemkot Yogyakarta telah merekrut Juru Pemilah Sampah (Jumilah) sejumlah 90 orang.
"Tenaga baru ini akan memilah sampah termasuk berupa kasur, elektronik itu di gudang," ucap Hasto.
Selain itu, pihaknya juga sudah beraudiensi dengan pengelola TPA yang khusus mengolah limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) seperti limbah dari rumah sakit.
"Untuk yang bahan berbahaya, kita sudah ada off takernya, kemudian organik dari dapur juga sudah ada, kemudian yang residunya kita akan pakai insinerator yang sudah ada," terangnya.
Dengan demikian, sampah organik seperti sampah dapur maupun dedaunan tidak akan dibawa ke depo bahkan TPA Piyungan dikarenakan telah dikelola oleh Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). Kemudian, sampah yang bisa di reduce, reuse dan recycle bisa masuk ke bank sampah.
Load more