Kritik Keras Kebijakan Pemprov Jabar Soal Larangan Study Tour, Dinpar Sleman: Perlu Ditinjau Ulang
- tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Sleman, tvOnenews.com - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid mengkritisi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terkait larangan study tour bagi siswa ke daerah lain.
Larangan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) 43/PK.03.04/KESRA tentang 9 langkah pembangunan pendidikan Jawa Barat menuju terwujudnya Gapura Panca Waluya. SE diterbitkan oleh Gubernur Jabar, Dedy Mulyadi tertanggal 2 Mei 2025 lalu. Dalam SE tersebut, kegiatan piknik yang dibalut study tour dilarang karena dapat menambah beban finansial orang tua.
Menurut Zayid, jika semua daerah mengambil kebijakan serupa, maka akan berdampak terhadap sektor pariwisata di daerah lainnya. Maka dari itu, kebijakan tersebut perlu ditinjau ulang.
"Kalau semua daerah menerapkan kebijakan itu, pariwisata akan selesai. Misalnya, orang Yogyakarta hanya berputar-putar di Yogyakarta, mereka gak butuh penginapan, makanan, dan lainnya. Padahal, pariwisata perlu mengenal daerah lain. Ini saya rasa kebijakan (larangan study tour) nanti bisa ditinjau ulang," katanya saat ditemui awak media, Sabtu (12/7/2025).
Terkait hal ini, Zayid menyarankan kepada pihak sekolah supaya memberikan pilihan bagi orang tua siswa bila study tour dianggap memberatkan.
"Opsionalnya, siswa boleh ikut atau tidak. Yang tidak ikut diganti dengan membuat karya tulis yang ada di wilayahnya masing-masing sehingga tidak ada yang merasa keberatan. Sementara, yang ingin berwisata juga dapat terfasilitasi," ujarnya.
Di sisi lain, jika larangan study tour ini berkaitan dengan kekhawatiran misalnya kecelakaan lalu lintas, maka pemerintah atau pengguna jasa pariwisata seharusnya lebih selektif dalam memilih transportasi yang akan digunakan.
"Prinsipnya, pariwisata gak salah. Kalau ada misalnya kecelakaan bus, seharusnya berpikirnya memperbaiki manajemen transportasinya apakah terkait kelayakan kendaraan, pengemudi, atau lainnya," ucapnya.
Sejauh ini, Zayid tak memungkiri bila kebijakan Pemprov Jabar itu berdampak terhadap kunjungan wisatawan di DI Yogyakarta termasuk Kabupaten Sleman. Sebagai contoh, banyak wisatawan dari Jabar yang sebelumnya telah memesan paket di Lava Tour Merapi akhirnya dibatalkan.
Namun demikian, lanjutnya, Sleman mendapat pengganti kunjungan wisatawan dari daerah lain seperti Jawa Timur. Berdasarkan Mobile Positioning Data (MPD) Badan Pusat Statistik (BPS), Sleman masih tertinggi dikunjungi oleh wisatawan. Adapun, destinasi wisata yang banyak dikunjungi meliputi Candi Prambanan, Lava Tour, Obelix Hills, Ibarbo dan Tebing Breksi.
Load more