UGM Beberkan Kondisi Terkini Lima Mahasiswa KKN PPM UGM Selamat Usai Tragedi Maut Long Boat Terbalik di Maluku
- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Sleman, tvOnenews.com - UGM Yogyakarta membeberkan kondisi terkini mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) usai insiden long boat yang ditumpanginya terbalik di perairan Debut, Maluku Tenggara pada Selasa (1/7/2025) pukul 15.28 WIT.
Dalam insiden ini, dua mahasiswa meninggal dunia dan lima lainnya selamat namun masih menjalani perawatan medis.
Sekretaris Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Djarot Heru Santoso menuturkan bahwa sebelum insiden ini terjadi, mahasiswa KKN PPM UGM itu tengah menjalankan salah satu program kerjanya yakni pembuatan tempat sampah. Mengingat di sana, sudah banyak sampah di pinggir laut.
Dalam rangka pembangunan lingkungan berkelanjutan, mahasiswa KKN PPM UGM juga merencanakan untuk pembuatan terumbu karang buatan. Maka dari itu, mereka berinisiatif untuk mencari pasir ke pulau lain yang jaraknya membutuhkan waktu tempuh 15-20 menit. Untuk menuju ke pulau tersebut, mereka bersama penduduk lokal menggunakan transportasi laut berupa sebuah long boat.
Pada trip pertama berjalan aman. Long boat membawa 35 karung pasir dan lima orang. Kemudian, long boat pada trip kedua membawa 16 karung pasir dan 12 orang meliputi tujuh mahasiswa UGM dan lima penduduk lokal. Insiden long boat terbalik terjadi saat trip ini.
"Ketika berlayar 300 meter, tiba-tiba datang badai cukup kencang hampir 2,5 meter. Kemudian, long boat terbalik. 12 orang berusaha berenang mencapai bibir pantai. Kebetulan, ada dua mahasiswa panik dan agak ketinggalan. Namun, ada satu mahasiswa yang bisa berenang sampai ke bibir pantai pertama langsung menghubungi kepala desa setempat," terang Djarot saat konferensi pers, Rabu (2/7/2025).
Pasca insiden tersebut, Septian Eka Rahmadi saat itu bisa sampai di bibir pantai. Karena minum air laut yang membuat gangguan pernapasannya berkurang akhirnya dia meninggal dunia ketika perjalanan ke rumah sakit. Almarhum Septian merupakan mahasiswa S1 program studi Teknologi Informasi, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM angkatan 2022.
Sementara, Bagus Adi Prayogo mahasiswa kehutanan UGM angkatan 2022 masih dalam pencarian. Namun berkat upaya warga dan pihak-pihak terkait, almarhum Bagus berhasil ditemukan pukul 22.15 WIT.
"Sejak tadi malam, dua jenazah ini sudah diupayakan segera disampaikan ke keluarga. 20 menit lalu, pesawat sudah membawa jenazah Eka dari Tual terbang ke Ambon terus Lombok-Sumbawa. Kalau Bagus jam 19.20 WIB diterbangkan ke Surabaya terus ke Bojonegoro," kata Djarot.
Adapun, lima mahasiswa KKN PPM UGM lainnya mengalami luka dan susah bernapas akibat tenggelam. Mereka adalah Afifudin Baliya, Daeren Sakti Hermanu, Muhammad Arva Sagraha, Pratista Halimawan dan Ridwan Rahardian Wijaya. Saat ini, mereka masih dalam penanganan medis.
"Saudara Muhammad Arva Sagraha dirawat di RSUD Karel. Afifuddin Baliya dirawat di RS Hati Kudus Langgur. Pratista Halimawan dan Daeren Sekti Hermanu dalam kondisi membaik dan stabil. Kami mohon doanya dan semoga adik-adik kita yang sekarang dirawat ini juga bisa segera sehat segera sembuh," ucap Arie Sujito, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Alumni UGM.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ungkap Arie, memang cuaca di Pulau Menyeu dalam bulan ini tidak menentu.
"BMKG sudah menyampaikan dan masyarakat di sana sudah tahu. Tapi, memang untuk memprediksi kapan datangnya badai tidak mudah bagi masyarakat di sana. Lokasi KKN PPM UGM sebelumnya juga dipakai 3 atau 4 kali KKN dan sebelumnya tidak masalah," tutur Arie. (scp/dan)
Load more