Sleman, DIY - Seorang pelajar DAA (18) harus meregang nyawa karena menjadi korban kejahatan jalanan atau klitih. Pelajar salah satu SMA swasta di Kota Yogyakarta itu meninggal dunia akibat terkena senjata tajam pada bagian kepala.
Saat peristiwa terjadi, korban sempat diselamatkan oleh anggota polisi yang sedang berpatroli. Namun sayang nyawanya tak tertolong meskipun sudah mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Bripda Adhe Oktavian, anggota Dit Samapta Polda DIY merupakan satu di antara empat anggota yang berusaha menolong korban. Saat itu mereka berempat tengah melaksanakan patroli di sekitar TKP.
"Saat mau balik kembali ke Mako Polda DIY, saya mendapatkan kejadian di situ. Saya dihadang oleh masyarakat di depan Kalurahan Banguntapan, terus saya berhenti di situ ada korban yang berlumuran darah lalu saya bawa ke Rumah Sakit Hardjolukito," katanya Senin (4/4/2022).
Korban, lanjut Adhe, dibawa menggunakan mobil patroli. Bersamanya juga ikut teman korban yang berinisial DS (17).
Sesampainya di rumah sakit, korban langsung mendapat pertolongan medis. Saat itu kondisinya masih hidup dan bernafas.
"Korban masih bernafas. Dari pihak medisnya menganjurkan untuk discan ke (RS) Bethesda," sambungnya.
Setelah membawa korban ke rumah sakit, Adhe kemudian menghubungi Polsek terdekat. Ia juga menginformasikan kejadian tersebut kepada regu patroli lainnya.
"Saya menghubungi regu satunya yang lagi patroli untuk meninjau TKP yang tadi," ujar Adhe.
Diberitakan sebelumnya, DAA menjadi korban kejahatan jalanan pada Minggu 3 April 2022 dinihari sekitar pukul 02.30 WIB. Korban yang saat itu berboncengan sepeda motor dengan temannya tiba-tiba didatangi pelaku di Jalan Gedongkuning, Kotagede, Yogyakarta.
Satu pelaku kemudian menyabetkan gir yang dibungkus sarung dan mengenai bagian wajah serta kepada. Usai melakukan aksinya, rombongan pelaku yang berjumlah 5 orang kemudian kabur ke arah selatan.
Korban sendiri akhirnya meninggal dunia setelah sempat mendapat pertolongan medis di rumah sakit. Korban kemudian dibawa ke tempat asalnya di Kebumen, Jawa Tengah untuk dikebumikan pihak keluarga. (Andri Prasetiyo/Buz).
Load more