Pasar Ramadhan Warungboto Jadi Incaran Berburu Takjil, Hadirkan Produk UMKM Lokal
- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Yogyakarta, tvOnenews.com - Pasar Ramadhan Warungboto, Kota Yogyakarta, bisa menjadi pilihan untuk berburu takjil pada momentum Ramadhan 2025.
Diharapkan, keberadaan Pasar Ramadhan ini bisa menggenjot sektor UMKM yang ada di wilayah setempat di bawah naungan Kampung Preneur Warungboto.
"Kita pengin membantu pelaku UMKM di Warungboto untuk bisa tampil berani bahwa produknya tidak kalah dengan produk UMKM yang lain," kata Rizqi Amalina, Ketua Kampung, Selasa (4/3/2025).
Dari total 130 pelaku UMKM, ada sekitar 60 pelaku usaha yang menjajakan produk UMKM-nya di Pasar Ramadhan Warungboto yang dibuka sejak 2 sampai 21 Maret 2025.
Puluhan pelaku UMKM tersebut sebelumnya telah melalui proses kurasi. Rizqi melihat adanya perputaran uang yang cukup baik sejak hari pertama hingga kedua pasar Ramadhan tersebut dibuka.
"Sejak dua hari kemarin, perputaran uangnya sudah Rp 15 juta untuk total penjualan seluruh stan. Dan kami menginginkan semakin bertambah di hari-hari berikutnya," ungkapnya.
Terlebih, Pasar Ramadhan Warungboto perdana digelar pada momentum Ramadhan tahun ini dan harapannya terus dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya.
Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyebut, adanya Pasar Ramadhan Warungboto menjadi bagian untuk mendorong perputaran ekonomi masyarakat lokal ditingkat menengah ke bawah dan sektor UMKM di wilayah setempat.
"Karena itu, saya mengapresiasi dan mendorong pasar Ramadhan tersebut terus diselenggarakan setiap tahunnya," ucap Hasto.
Keberadaan Pasar Ramadhan Warungboto juga selaras dengan arahan yang diperoleh Hasto sewaktu mengikuti pembekalan kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah belum lama ini.
Saat itu, Presiden RI Prabowo Subianto dan para menterinya memberi arahan supaya berdikari dalam pemberdayaan ekonomi.
"Kita harus mandiri, ojo titik-titik impor (red: jangan sedikit-sedikit impor). Makanya, barang-barang yang dijajakan, harapan saya kalau bisa 90 persen tidak impor," kata Hasto. (scp/buz)
Load more