Sleman, DIY - Sebanyak 29 santriwati dari salah satu pondok pesantren di Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta positif terpapar Covid-19. Mereka kemudian dievakuasi petugas ke dua tempat isolasi terpadu (isoter) milik Pemkab Sleman pada Selasa (1/3/2022) malam.
"18 santriwati (Ponpes) Darush Shalihat isolasi di Asrama Haji dan 11 santriwati ke Rusunawa Gemawang," ujarnya Selasa (1/3/2022) malam.
Ke-29 santriwati itu semuanya masih berstatus sebagai mahasiswi di berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Mereka dievakuasi menggunakan satu bus milik Pemkab Sleman.
Saat evakuasi, para santriwati ini didampingi petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman Vincentius Lilik Resmiyanto menjelaskan, klaster di Ponpes ini berawal dari adanya salah satu santriwati yang terpapar Covid-19. Petugas kemudian melakukan tracing kepada puluhan kontak erat di ponpes tersebut.
"Setelah itu dilakukan tracing kepada 60 orang santriwati. Hasilnya, sebanyak 29 santriwati dinyatakan positif Covid-19," terangnya.
Guna mencegah penularan meluas, lanjutnya, mereka kemudian dikarantina ke isoter. Selama di isoter para santriwati ini akan mendapat perawatan agar cepat pulih.
"Mereka akan menjalani isolasi selama 10 hati ke depan," kata Lilik.
Sementara itu Kanit Binmas Polsek Mlati AKP Surata mengungkapkan, seluruh penghuni di pondok pesantren tersebut adalah perempuan.
"Jadi pondok pesantren ini hanya khusus perempuan," ucapnya.
Dirinya berharap santriwati yang menjalani isolasi saat ini bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Sehingga saat mereka diperbolehkan pulang benar-benar dalam keadaan sehat.
"Jadi, setelah mereka kembali dalam keadaan sehat," pungkas Surata. (Andri Prasetyo/Buz)
Load more