Sleman, DIY - Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mendapat pengakuan dari dunia internasional. Sebanyak enam program studi (prodi) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) memborong akreditasi dan sertifikasi dari ASIIN.
"Internasionalisasi menjadi salah satu komitmen UII untuk mensejajarkan dirinya dengan perguruan tinggi berkualitas di negara-negara maju. Ada beberapa inisiatif untuk menuju ke arah situ, salah satunya dengan akreditasi internasional ini," kata Rektor UII Fathul Wahid, Selasa (18/1/2022).
Menurut Fathul, akreditasi dan sertifikasi dari ASIIN tersebut menunjukkan bahwa prodi yang ada di FMIPA UII telah melakukan penjaminan mutu pendidikan sesuai dengan standar internasional.
Raihan ini juga sebagai wujud komitmen FMIPA UII dalam proses penjaminan mutu yang berorientasi pada outcome based education (OBE) yang setara dengan kerangka kualifikasi Eropa untuk pembelajaran sepanjang hayat.
Untuk Prodi D3 Analisis Kimia, lanjut Fathul, kesetaraannya telah diakui dengan level 5 EQF-LLL. Sementara untuk prodi sarjana dan S2 Kimia masing-masing setara dengan level 6 dan 7 EQF-LLL.
"Kita berharap ikhtiar ini semakin menegaskan komitmen UII yang diakui oleh lembaga internasional," terangnya.
Fathul menambahkan, raihan ini semakin menambah koleksi jumlah prodi yang telah mendapat pengakuan internasional. Saat ini tercatat ada 18 dari 50 prodi yang telah menerima akreditasi internasional.
Kemudian 7 prodi mendapatkan sertifikasi internasional. Sedangkan 21 prodi memperoleh akreditasi nasional kategori unggul.
"Kita berharap akreditasi internasional ini menjadi pintu untuk akreditasi unggul," ucapnya.
Dekan FMIPA UII Riyanto menjelaskan fakultasnya telah menyiapkan sejumlah fasilitas sebelum mendapat pengakuan akreditasi internasional. Diantaranya ruang perkuliahan dan teknologi informasi untuk mendukung pembelajaran pada masa pandemi Covid-19.
"Fasilitas laboratorium yang ada di Fakultas MIPA UII sangat sangat mendukung untuk pengembangan riset, yang mana peralatannya banyak yang telah terstandar dengan berbagai perguruan tinggi di negara maju seperti Eropa dan Amerika," ungkapnya. (Andri Prasetiyo/Buz).
Load more