Yogyakarta, tvOnenews.com - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi.
Dari data Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, pada Rabu (26/06/2024) pukul 00:00-06:00 WIB, Gunung Merapi (2968 mdpl) meluncurkan 11 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1,6 kilometer.
Sementara data seismogram merekam kejadian kegempaan guguran 29 kali, low frekuensi 1 kali, hybrid/fase banyak.9 kali, dan vulkanik dangkal 3 kali..
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menjelaskan hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III atau Siaga.
"Masyarakat dihimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang telah direkomendasikan," imbau Agus Budi.
Budi menjelaskan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya," kata Budi.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,"pungkasnya. (nur/buz)
Load more