Yogyakarta, tvOnenews.com - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali meluncurkan guguran lava maupun kegempaan yang cukup tinggi.
Dari pengamatan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, selama 12 jam sejak pulul 00.00 - 12.00 WIB, Gunung Merapi teramati meluncurkan 7 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1,2 kilometer.
Sementara dari data seismogram, teramati terjadinya kegempaan guguran 13 kali, gempa hybrid/fase banyak 4 kali dan vulkanik dangkal 1 kali.
"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerha bahaya yang sudah direkomendasikan," jelas Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, Senin (10/07/2024).
Hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III (Siaga). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Agus Budi menjelaskan dari data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkasnya. (nur/buz).
Load more