Untuk menjaga kelancaran arus kendaraan, pihaknya telah menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas mulai dari penerapan contraflow, hingga sistem buka tutup jalur yang bersifat dinamis menyesuaikan kondisi di lapangan.
Menurut Kapolda, rekayasa lalu lintas antara lain diputuskan dengan mengacu basis data jumlah kendaraan maupun orang yang dihitung menggunakan puluhan CCTV berperangkat khusus di sejumlah titik.
"Dari CCTV itu akan ditentukan buka tutup arus lalu lintas, penyalaan lampu merah, lampu hijau dan sebagainya," kata dia.
Berbeda dengan provinsi lainnya, menurut Suwondo, di DIY biasanya muncul dua kali lonjakan arus kendaraan setiap lebaran.
Lonjakan pertama terjadi pada hari kedua lebaran dan lonjakan kedua terjadi beberapa hari sebelum masa arus balik.
"Jadi mereka yang dari luar daerah untuk kembali ke Jakarta mampir dulu ke Yogyakarta atau yang melakukan aglomerasi yaitu sekitaran yang melaksanakan silaturahim ke Yogyakarta atau wisata ke Yogyakarta," tutur dia.
Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurizal menuturkan apabila arus kendaraan terpantau cukup padat dari arah Klaten, Jawa Tengah maka akan dilakukan penarikan arus lalu lintas dari kawasan Prambanan menuju Maguwoharjo, Sleman.
Load more