Kulon Progo, tvOnenews.com - Puluhan murid di PAUD Galuh Siwi terpaksa belajar di rumahnya masing-masing imbas talud di Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) longsor.
Langkah ini diambil karena longsoran hampir mengancam bangunan sekolah tersebut.
"Hari ini seharusnya sekolah. Tapi karena ada kejadian ini, yang jelas sangat berbahaya buat anak-anak, jadi dengan sangat terpaksa anak-anak hari ini tidak disuruh berangkat sekolah. Melainkan belajar di rumah dulu," kata Zauzik Nana Ruslana, Kepala PAUD Galuh Siwi ditemui, Jumat (5/1/2024).
Sebagai informasi, talud yang longsor berada di belakang PAUD Galuh Siwi yang jaraknya hanya sekitar 1 kilometer (km). Dikhawatirkan jika kegiatan belajar dilakukan akan membahayakan jiwa anak-anak. Karena total ada 20 murid yang belajar disana.
"Soalnya anak balita sangat aktif lari-larian kesana. Apalagi (lokasi yang longsor) tempat favorit anak-anak untuk mencari bunga," ucap Zauzik.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya menunggu solusi dari pemerintah kalurahan setempat terkait kegiatan belajar anak-anak di PAUD ke depannya.
"Kami menunggu dari kalurahan mau bagaimana apakah gedung ini berbahaya untuk kegiatan atau tidak. Kalau misal berbahaya mungkin kita akan pindah ke kalurahan dulu atau tempat lain yang disedikan oleh kalurahan," ucapnya.
Di lokasi yang sama, Sekretaris Daerah Kulon Progo, Triyono mengatakan, untuk penanganan darurat telah disiapkan anggaran melalui Belanja Tak Terduga (BTT). Sedangkan, penanganan yang bersifat permanen seperti kegiatan sekolah direncanakan menggunakan anggaran lainnya.
"Yang permanen tidak menggunakan BTT. Tindak lanjut permanen lewat anggaran mendahului atau perubahan," ucap Triyono.
Diberitakan sebelumnya, talud yang longsor juga menutup akses jalan kabupaten Clumprit-Ngroto yang berada di bawahnya. Total ada 7 rumah warga di sekitar jalan kabupaten yang turut terdampak. Rumah itu dihuni 6 KK dengan 22 jiwa. Namun, mereka telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. (scp/buz)
Load more