Yogyakarta, tvOnenews.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan belum ada pembatasan mobilitas di wilayahnya selama libur natal dan tahun baru (nataru).
Kendati demikian, ia mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Sampai sekarang (pembatasan) belum ada. Tapi kalau memang kondisi riilnya kurang bagus lebih baik menggunakan masker. Biarpun itu belum bagian dari anjuran, tapi saya berpendapat bagi mereka yang merasa kurang sehat lebih baik pakai masker," kata Sultan saat jumpa pers di Bangsal Kepatihan, Kamis (21/12/2023).
Imbauan itu diberikan menyusul terjadinya lonjakan kasus covid-19 di daerah ini. Data dari Dinas Kesehatan di DIY per Rabu (20/12/2023) kemarin, total ada 61 orang di 5 kabupaten/kota DIY yang tertular covid-19.
Apalagi pada libur nataru mendatang, DIY menjadi tujuan wisatawan dari berbagai daerah.
"Karena prediksi akan ada 4,45 juta orang yang akan masuk ke DIY," ucapnya.
Untuk mengurai keramaian di Yogyakarta, lanjut Sultan, Pemda DIY akan menggelar pesta kembang api pada malam pergantian tahun di 15 titik objek wisata yang tersebar di 5 kabupaten/kota.
Harapannya, keramaian tidak terpusat di Yogyakarta melainkan bisa terpecah di masing-masing daerah.
Terpisah Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto merekomendasikan Pemda DIY untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kerjasama dengan instansi vertikal khususnya polri, TNI dan instansi lain dalam rangka mendukung kelancaran, keamanan dan kenyamanan di tengah perayaan nataru di DIY.
Juga keterlibatan masyarakat baik tergabung dalam jaga warga, Satlinmas Rescue Istimewa dan kelembagaan masyarakat lainnya seperti Pokdarwis untuk memberikan layanan terbaik.
Selanjutnya, mengajak pengendara tertib berlalu lintas. Sementara, angkutan yang memuat banyak orang seperti bus atau moda transportasi lainnya yang akan menuju tempat wisata agar memastikan kendaraannya.
"Driver juga dipastikan dalam kondisi sehat dan mengenali medan jalan agar tidak ada korban jiwa maupun luka akibat laka lantas," kata Eko.
Adapun, rekomendasi lain terkait aspek mitigasi bencana hidrometeorologi. (scp/buz)
Load more