Musim Libur Nataru Hotel di Yogyakarta Laris Manis, Okupansi Mencapai 70 Persen
- Tim tvOne - Nuryanto
"Jangan sampai ada kenaikan harga misalnya harga paket nataru yang tak wajar. Saya pastikan kalo ada kenaikannharga tak wajar itu bukan anggota PHRI. Jadi jangan digebyah uyah karena hal itu justru akan merusak destinasi Yogya dan nama PHRI. Menjaga jangan sampai aji mumpung. Kita ingin pariwisata maju berkelanjutan," pungkas Deddy.
Pasalnya Deddy menyebutkan Yogya memiliki keunggulan dibanding kota kota lain sehingga meski di hari hiasa harga hotel di Yogyakarta juga diatas kota kota lain disekotarnya.
Hal itu dikarenakan biaya operasional lebih tinggi dari daerah lain di sekitar seperti Wilayah Solo, Magelang di Jawa Tengah.
Deddy menambahkan bahwa Yogyakarta masih menjadi daya tarik wisatawan ke Yogyakarta diantaranya karena destinasi wisata di Yogyakarta dinilai terlengkap mulai wisata alam, budaya pendidikan dan juga sejarah.
"Itu yang menjadi survey PHRI DIY kepada wisatawan. Selain itu keramahtamahan warga di Yogyakarta menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan."ungkapnya.
PHRI dan pemerintah maupun pelaku wisata di DIY dihimbau agar seluruh stakeholder jangan lengah, justru memanfaatkan untuk menguatkan Branding bahwa Jogja Istimewa di segala aspek.
"Diwanti wanti jangan sampai ada tuh seperti parkir nuthuk, menaikkan harga kaki lima sewenang wenang tanpa tulisan harga, justru jangan terulang lagi, agar Jogja tetap menjadi faokrit wisatawan," imbau Deddy.
Untuk mengantisipasi keamanan dan kondusifitas Yogyakarta, terutama di tahun politik, PHRI bersama POLDA dan TNI Korem juga menghimbau agar keamanan kondusif dan ketertiban dalam masa kampanye ini bisa terjaga.
"Harapannya agar seluruh parpol dan lain lain bisa menjaga diri karena musim musim liburan dan Nataru berbarengan TAHUN politik," pungkas Deddy. (nur/buz)
Load more