Gunungkidul, tvOnenews.com - Terkait dengan ancaman kawanan kera ekor panjang yang masuk di pemukiman warga di Gunungkidul, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat akan menggandeng Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. dalam penanganan konflik tahunan ini.
Selain merusak lahan pertanian dan merusak tanaman yang ada di pekarangan rumah warga, masuknya kawanan kera ke pemukiman kini bahkan juga menjarah hasil ternak warga, seperti telur ayam yang masih dierami di dalam kandang.
Kepala DLH Gunungkidul, Harry Sukmono mengungkapkan, digandengnya Fakultas Kehutanan UGM guna melakukan kajian karakteristik kera ekor panjang serta memetakan hasil kajian dalam melakukan penanganan terukur dan lebih terarah.
"Memang selama ini kami bingung menangani kawanan kera ini. Makanya kami (DLH) bersama UGM melakukan kajian terkait koloni, perilaku, kebiasaan, pola hidup, perkembangbiakan, hingga makanannya," kata Harry, Jumat (27/10/2023).
Di awal tahun 2022, lanjut Harry, pihaknya sudah memetakan pola gangguan kera ekor panjang di hampir semua wilayah di Gunungkidul.
"Kami harapkan kajian sudah selesai di akhir tahun ini, dan berlanjut sebagai pedoman penanganan berikutnya. Kalau dari data sekunder yang kami kumpulkan dari Lurah dan Panewu, semua wilayah di Gunungkidul ada catatan pernah diganggu kera," lanjutnya.
Selain itu, melalui dana keistimewaan (Danais) saat ini sedang diupayakan menjaga ekosistem satwa lokal asli Gunungkidul, termasuk di kera ekor panjang.
"Jadi pemerintah akan membangun lahan konservasi seluas 2 hektare di Kalurahan Giritirto, Purwosari. Tahun ini pengadaan tanah, yang dilanjutkan dengan visibility studinya. Pada prinsipnya untuk konservasi satwa lokal, seperti pemeliharaan satwa endemik yang ada di wilayah ini," ungkapnya.
Terpisah, anggota DPRD Gunungkidul, Supriyadi, turut mendukung usulan tersebut. Mengingat kera ekor panjang yang populasinya besar dan cepat berkembang biak dipandang perlu untuk dilakukan penanganan serius, karena sudah meresahkan warga.
"Kita mendukung penuh langkah Pemkab Gunungkidul yang bekerja sama dengan UGM dalam melakukan kajian terhadap MEP. Tentunya harapan kami agar keresahan masyarakat segera teratasi," kata Supriadi. (ldhp/buz)
Load more