Untuk membuktikan kesetiaan dan kesuciannya kepada Rama, ia melakukan tarian yang membara dan mengubah api menjadi suci. Api suci tersebut mengingatkan kita bahwa setiap perjuangan dan pengorbanan yang tulus dapat membawa kesucian dan keberkahan dalam hidup.
Menurut Berlian, pertunjukan Shinta Obong memiliki perbedaan dengan Sendratari Ramayana maupun Dramatari Roro Jonggrang.
"Kalau di Roro Jonggrang kita sangat terhibur dengan tarian-tariannya, di Ramayana kita lebih menonjolkan legendarisnya, dan di sini lebih menunjukkan spiritual dan magisnya," ungkapnya.
Direktur Pemasaran Pelayanan dan Pengembangan Usaha PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, Hetty Herawati berharap pertunjukan ini bisa menjadi magnet baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, khususnya di Candi Prambanan.
"Kita berharap ini menjadi sebuah daya tarik baru magnet baru yang bisa menggairahkan pengunjung di Prambanan, khususnya di kawasan riverside Prambanan," harapnya.
Didik Nini Thowok, salah seorang seniman tari yang hadir dalam pertunjukan tersebut mengaku Shinta Obong sebagai terobosan baru.
"Bentuknya kan semacam operet, kemudian dari desain kostumnya juga dibuat sama warnanya, nah itu mungkin perlu atribut-atribut khusus agar penonton awam tahu ini karakter apa, ini karakter apa. Tadi kan yang muncul menang Shinta ya, tapi kan ada Rahwana, ada Anoman dan sebagainya," terangnya.
Load more