Yogyakarta, tvOnenews.com - Setelah diluncurkan pada 29 Juli 2023 lalu, hingga kini gerakan Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori Ala Jogja (Mbah Dirjo) mampu mengurangi sampah organik rumah tangga hingga 28,9 ton per hari.
Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya yang juga ketua Forum Bank Sampah (FBS) Kota Yogyakarta mengatakan, jumlah tersebut berasal dari 10.705 titik pengolahan sampah organik rumah tangga yang tersebar di Kota Yogyakarta.
"Metode pengolahannya tidak sebatas biopori saja, ada ember tumpuk dan juga lodong sisa dapur (losida)," katanya Rabu (9/8/2023).
Pihaknya menandaskan sejak di luncurkannya gerakan tersebut FBS Kota Yogya, baik itu di tingkat kemantren, kelurahan, serta semua anggota mengaku siap menjadi inisiator gerakan Mbah Dirjo di lingkungannya masing-masing.
"Terlebih saat ini di Kota Yogya telah terealisasi lebih kurang 658 bank sampah berbasis Rukun Warga (RW). Sekarang sudah 100 persen aktif semua," ujarnya.
Selain dari rumah tangga, beberapa Perangkat Daerah di lingkup Pemkot Yogya juga mampu mengurangi sampah organik dengan signifikan.
Contohnya adalah Dinas Perdagangan dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta. Kedua instansi ini mampu mengurangi sampah organik hingga 10 ton.
"Untuk Disdag mampu mengurangi sampah hingga 5 ton, sementara Disdikpora Kota Yogya mencapai 5,4 ton," bebernya.
Perangkat Daerah lainnya adalah Dinas Kebudayaan yang mampu mengurangi sampah organik hingga 0,649 ton dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencapai 743 kilogram.
Aman berharap seluruh masyarakat Kota Yogya dapat terus berkontribusi dan mendukung gerakan Mbah Dirjo.
"Karena gerakan ini tidak membutuhkan biaya yang mahal. Dengan peralatan sederhana dan sangat mudah diakses, setiap warga yang berdomisili di Kota Yogyakarta diharapkan turut berkontribusi," pungkasnya. (nur/buz)
Load more