Gunungkidul, tvOnenews.com - Rasa duka mendalam masih dirasakan keluarga Aldi Aprianto, yang menjadi korban tembakan oknum polisi Briptu MK, Minggu (14/05/2023).
Gurat kesedihan masih terlihat di raut Ngatiyo (55) dan Tarmi (47), orang tua Aldi, yang harus merelakan kepergian putranya.
Ibunda Aldi, Tarmi mengisahkan, Aldi Aprianto lahir di Gunungkidul pada 5 Mei 2004, anak kedua dari 3 bersaudara.
"Dia (Aldi) punya kakak laki-laki dan satu adik perempuan. Dia sangat dekat dengan saya, dan bergaul baik dengan masyarakat," kata Tarmi, Rabu (17/5/2023).
"Almarhum tidak merokok apalagi miras. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan," imbuhnya.
Karenanya, berpulangnya Aldi yang begitu cepat menyisakan duka sangat dalam bagi keluarga.
Terlebih almarhum merupakan tulang punggung keluarga, setelah Ngatiyo (ayahanda) sakit-sakitan.
Sementara itu kakak almarhum Aldi, Riki Kurniawan (27), menceritakan, bahwa selama bapaknya sakit-sakitan hanya almarhumlah yang mengantar berobat, karena dirinya tinggal di Kalasan, Sleman.
"Karena saya kerja di Kalasan, saya tinggal di Kalasan. Sedangkan untuk di rumah saya mengandalkan adik saya. Saya juga belum tau bagaimana kelangsungan hidup orang tuanya ke depan," ujar Riki.
Saat kejadian Minggu (14/5/2023) malam, Riki menjadi saksi saat-saat terakhir adiknya menghembuskan napas terakhirnya.
Riki juga menyebut adiknya sangat dikenal baik oleh warga sekitar, bahkan di luar lingkungannya.
"Maka tak heran begitu banyak pelayat yang hadir pada pemakaman adik saya. Ya baru kali ini ada pemakaman warga sini bisa seramai itu," katanya.
Mewakili keluarga, Riki berharap Aldi mendapatkan keadilan.
Ia juga mohon agar pihak berwajib bisa transparan dan adil menangani kasus tersebut. (Ldhp/Dan)
Load more