ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Kampung di Sleman ini Bertransformasi dari Kumuh Jadi ProKlim Berkat Kelola Sampah

Sampah kerap menjadi persoalan yang dapat menimbulkan masalah. Hal itu pula yang awalnya terjadi di Dusun Sangurejo, Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman.
Senin, 27 Februari 2023 - 11:01 WIB
Penanaman pohon di Kampung Sangurejo Sleman, salah satu Program Kampung Iklim di Indonesia, Minggu (26/2/2023).
Sumber :
  • Tim tvOne - Andri Prasetiyo

Sleman, tvOnenews.com - Sampah kerap menjadi persoalan yang dapat menimbulkan masalah. Hal itu pula yang awalnya terjadi di Dusun Sangurejo, Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman.

Namun kini kampung Sangurejo telah bertransformasi menjadi salah satu Program Kampung Iklim (ProKlim) di Indonesia. Kampung yang berada tak jauh dari Gunung Merapi itu bahkan menjadi satu di antara sembilan Kampung Pramuka di DIY yang diresmikan Desember 2022 lalu.

ProKlim adalah program berwawasan iklim dan lingkungan yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dalam pelaksanaannya, KLHK menggandeng pemerintah daerah (Pemda) sebagai eksekutor, dan masyarakat umum sebagai partisipan aktif.

Dukuh Sangurejo, Sehadi mengakui dahulu wilayahnya termasuk kampung yang padat penduduk, miskin, dan juga kumuh.

"Kalau ini kita biarkan, saya rasa juga akan berdampak sangat buruk terhadap anak cucu kami," katanya usai deklarasi Kampung ProKlim di Embung Kaliaji, Turi, Minggu (26/2/2023).

Berangkat dari keprihatinan tersebut, Sehadi bersama warga mencoba menghilangkan stigma kampung kumuh tersebut. Kebetulan mereka mendapat pendampingan dari Pemda DIY, Pemkab Sleman, dan juga Fakultas Kehutanan UGM.

Cara sederhana pertama yang dilakukan adalah dengan membuang sampah secara benar. Warga yang kebanyakan memiliki pekarangan rumah diminta membuat lubang untuk membuang sampah.

"Minimal membuat lubang sampah di masing-masing pekarangan. Tolong sampah-sampah yang organik masukkan ke lubang itu, sederhana sekali, itu untuk membuat tanah kita menjadi subur," terangnya.

Selain itu, Sehadi juga mengedukasi warganya agar tidak membakar sampah, utamanya sampah anorganik. Kemudian dia mengajak para pemuda di kampung tersebut untuk mengelola sampah agar bernilai jual.

"Kedua, tolong tidak membakar sampah, dan kita gerakkan dari potensi anak mudanya juga kita libatkan, terutama nanti untuk pengelolaan sampahnya, biar dipilah, dijual, buat untuk kerajinan. Sehingga Insya Allah tujuan kita tercapai dan anak cucu kami yang akan menerima manfaatnya," ujarnya.

Berkat kemampuan mengelola sampah, Kampung Sangurejo akhirnya bisa mendeklarasikan diri menjadi kampung ProKlim.

"Mudah-mudahan program seperti ini nanti bisa meluas ke seluruh masyarakat di wilayah Yogyakarta dan pada umumnya di Indonesia. Sehingga nanti setidaknya di wilayah kita bisa bersih, banyak pohon yang tumbuh, dan juga pelestarian sumber airnya bisa terjaga," harap Sehadi.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT