Lampung Selatan, Lampung - Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, sejak beberapa hari terakhir terus mengalami erupsi. Letusan abu vulkanik disertai lava pijar Gunung Anak Krakatau terjadi sejak Senin (23/1/2023) pukul 00.41 WIB.
Suwarno, petugas pos pemantau Gunung Anak Krakatau, di Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, mengatakan aktivitas Gunung Anak Krakatau kembali erupsi sejak Senin (23/1/2023).
"Gunung Anak Krakatau mengeluarkan abu vulkanik yang disertai lava pijar setinggi 300 hingga 500 meter di atas permukaan kawah gunung. Hingga kini status GAK masih berada di Siaga III," kata Suwarno.
Suwarno menyarankan masyarakat, pengunjung, wisatawan, maupun pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau yang statusnya Siaga (Level III).
"Masyarakat dan wisatawan diminta untuk tetap waspada dan dilarang mendekati gunung dengan radius 5 kilo meter," imbau Suwarno.
Dilansir dari situs www.magma.esdm.go.id, erupsi Gunung Anak Krakatau kembali terjadi pada hari Rabu, (25/1/2023) pukul 02.31 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 90 detik.
Sebelumnya pada Selasa (24/1/2023) malam, Gunung Anak Krakatau (GAK) meletus sebanyak tiga kali.
Letusan pertama Erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada hari Selasa, (24/1/2023) pukul 18.50 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Kemudian, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada pukul 19.57 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 457 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Dan, erupsi ketiga Gunung Anak Krakatau terjadi pada pukul 21.13 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung. (PUJ/LNO)
Load more