Selama 264 Bulan Warga Langkat Tak Tersentuh Aliran Listrik, Camat Sei Lepan Buka Suara
- Istimewa
"Kalau kami di sini sejak tahun 2000 hingga tahun 2022, ya sekitar 22 tahun sudah tanpa listrik dari negara," kata Heri saat ditemui awak media di kediamannya, Kampung Sei Minyak, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Selasa (3/1/2023).
Tak hanya itu saja, Heri juga katakan, warga di desanya jika ingin mendapatkan listrik sekaligus penerangan harus menggunakan genset (Generator Set). Di mana genset itu milik perorangan yang disewakan kepada warga.
Mirisnya lagi, genset tersebut hidupnya dari pukul 18.00 WIB sampai pukul 23.30 WIB. Kemudian, ia beberkan, pada siang hari warga di Desa Harapan Maju, tanpa listrik.
"Jadi kalau kami gunakan genset, kami itu bayar, karena genset itu punya milik perorangan. Per titiknya kami bayar Rp 300 ribu per bulan. Nah, kami di sini dikenakan pembayarannya setengah setiap sebulan sekali," kata Heri.
"Kalau per titik itu ada tiga rumah, jadi Rp100 ribu per bulan satu rumah," sambungnya menjelaskan.
Selain itu, ia juga ungkapkan bahwa warga yang memakai genset tersebut juga sering mengeluh. Hal ini lantaran, genset tersebut sering rusak dan genset tersebut pun kemampuannya untuk menerangi rumah warga tak terlalu kuat.
"Genset yang kami sewa itu kemampuannya nggak terlalu begitu kuat, jadi sering terjadi kerusakan dan sebagainya," beber Heri.
![]()
Anak-anak Kampung Sei Minyak, Kabupaten Langkat sedang Belajar dengan Penerangan Lilin
Sementara, warga di Desa Harapan Maju yang memakai genset itu berjumlah kurang lebih 150 Kepala Keluarga (KK) dan sangat bergantungan dengan genset itu.
"Harapannya, karena kami bagian dari bangsa Indonesia, karena selama ini kami belum merasakan kemerdekaan yang sebenarnya, jadi kami mohon kepada bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tolong kami,” ujarnya.
“Sudah cukup lama kami menderita seperti ini. Karena selama 22 tahun kami kurang penerangan dan masalah penerangan ini juga mencangkup pendidikan bagi anak-anak kami juga," sambungnya menjelaskan harapannya.
Kemudian, dia juga jelaskan, bahwa dirinya yang mewakili warga lainnya juga sudah memohon ke sana - ke mari. Namun, ia katakan, masih saja terkendala, karena banyaknya oknum yang tidak suka dengan mereka tinggal di tanah tersebut.
Load more