Terkait Stunting, Dinkes Sumut Genjot Penurunan Angka Kematian Ibu dan Balita
- Tim TvOne/ Fahmi
"Jadi masih ada terjadi bahwa balita yang tidak dibawa ke posyandu untuk pemeriksaan pertumbuhan balita tersebut," tegasnya.
Pemerintah melalui Dinas Kesehatan pada percepatan penurunan stunting di provinsi Sumatera Utara, kedepannya akan melakukan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan dan mengadakan pertemuan tingkat sektor dan linyas program dalam percepatan penurunan stunting.
"Langkah yang dapat diambil seperti pemberian biskuit kelor, Pemberian makan tambahan anak balita gizi kurang dan ibu hamil. Pemberian makan tambahan berhasil lokal untuk balita stunting, gizi kurang dan ibu hamil dan terakhir selalu monitoring data stunting," cetusnya.
Berdasarkan survei status gizi indonesia (SSGI) tahun 2021 diketahui bahwa prevalensi balita stunted (tinggi badan menurut umur ) di Provinsi Sumatera Utara sebesar 25.8 %, lebih tinggi rata -rata prevalensi nasional (24.4%). Saat ini terdata dari 33 Kabupaten Kota, kasus stunting terendah tercatat pada Kabupaten Deli Serdang.
"Saat ini terdata stunting tertinggi adalah Mandailing Natal dan kasus stunting terendah
Deli Serdang," paparnya.
Secara data Elektronik Pencatatan Pelaporan Berbasis Masyarakat (EPPGM) yang dimonitoring setiap tahunnya, angka kasus stunting di Provinsi Sumatera Utara terus menurun.
"Data Stunting hasil EPPGM tahun 2019 tercatat prevalensi 8,00%, 2020 7,48%, 20215,2% dan tahun 2022 triwulan 3 tercatat 5,4%," tutup Hery (ZUL/LNO)
Load more