Medan, Sumatera Utara - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara meminta semua pihak terkait dapat mencurahkan segala upaya, demi keselamatan para WNI yang masih menjadi korban penyekapan di Sinhanoukville, Kamboja. Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, mengatakan tidak boleh ada satupun warga Indonesia, apalagi warga Sumatera Utara yang disakiti dan diinjak hak-haknya ketika berada di negara lain.
Baskami bersimpati kepada keluarga korban yang belum dapat bersua dengan anggota keluarganya, karena terjebak di negara yang terkenal dengan Angkor Wat itu. "Saya ikut merasakan. Namun saya yakin sepenuhnya, pemerintah melakukan hal terbaik demi keselamatan warga kita di sana," jelasnya.
Baskami menjelaskan, sebagian warga yang disekap merupakan warga Sumatera Utara. Seperti asal Kabupaten Deliserdang, Kota Binjai dan Kabupaten Langkat. Berdasarkan info resmi Kementerian Luar Negeri, kini para warga sedang didata dan diverifikasi. Hal itu dilakukan di KBRI, untuk nantinya segera dikembalikan ke kampung halaman. "Kita bersabar, segera laporkan kepada aparat berwenang bila ada sanak famili yang memang sebelumnya berada di sana (Kamboja) dan kini masih belum jelas keberadaannya," tambahnya.
Baskami menjelaskan, soal human traficking masih menjadi persoalan utama yang dihadapi Sumatera Utara. Menurutnya, DPRD Sumut bersama pemerintah terus berupaya maksimal dalam mengedukasi masyarakat mengenai modus-modus perdagangan manusia. "Mari kita lebih teliti lagi dan ini menjadi pembelajaran bagi kita semua," tutup Baskami.
Diberitakan sebelumnya, Kemenlu telah berhasil membawa WNI yang terjebak ke KBRI di Phnom Penh, Senin(1/8/2022) kemarin. Secara berangsur, para WNI telah pulang ke kampung halaman, akan tetapi masih banyak yang tertahan di Kamboja. (zul/wna)
Load more