Saor Siagian Sebut Tuduhan Terhadap Brigadir J Seperti Bim Salabim
- Istimewa/Tangkapan Layar dari Kanal YouTube tvone
"Misalnya begini, kalau dahulu ada harapan Bharada E pemain tunggal, saya kira bang Karni ini sudah mudah. Misalnya siapa yang mengambil recorder, kemudian siapa yang menyuruh beliau, kemudian siapa yang membawa mayat, kan sudah lebih mudah," paparnya.
Sambungnya, apabila Bharada E sebagai pemain tunggal dalam aksi pembunuhan ini, seharunya hal ini begitu mudah untuk dipahami.
"Siapa yang membawa mayat, kemudian siapa dokter yang melakukan autopsi pertama kemudian diautopsi ulang, kemudian siapa yang membawa mayat ke Jambi, saya pikir ini sudah lebih mudah, sudah tidak sangat susah lagi (untuk mengungkapkan kasus Brigadir J)," ucapnya.
Kemudian, ia sebutkan, untuk mengungkap siapa otak pelaku pembunuhan tersebut, ia mengira Susno Duadji sebagai mantan Kabareskrim bisa membantu memecahkan kasus tersebut. Sebab, menurutnya, Susno sudah memiliki pengalaman di dunia Reskrim.
"Cuma Polisi kita ingatkan jangan melintir, tiba-tiba ngomong lagi soal pelecehan seksual, kasihan ibu ini nanti loh. Jangan sampai kehormatan ibu ini diacak-acak lagi, karena hasil dari digital itu sudah sangat mudah," bebernya.
Dari tanggapan Saor Siagian, Anggota Kompolnas RI, Albertus Wahyurudhanto menyatakan setuju.
"Karena begini, bagi Kompolnas kita sudah sepakat untuk memegang perintah pak presiden, usut tuntas, jangan ditutup-tutupi, buka apa adanya," ujar Albertus.
Kemudian, ia juga mengungkapkan agar Kapolri juga harus konsisten terhadap pernyataannya yang awal, yakni transparan, akuntabel, gunakan scientific crime investigation.
"Itu semua akan memandu proses penyidikan ini, akan valid. Karena kalau sudah berbicara dengan scinetific tidak bisah lagi dibantah," pungkasnya. (Aag)
Load more