Bandar Lampung, Lampung - Karmasi (57) yang berprofesi sebagai tukang pijat di Bandar Lampung, diamankan tim opsnal Polsek Telukbetung Selatan (TbS), karena diduga melakukan tindakan pencabulan anak di bawah umur.
Pencabulan yang dilakukan pelaku berawal ketika dirinya dipanggil untuk memijat korban di rumahnya. Mendapat kesempatan melihat dan memegang tubuh korban, Pria yang kesehariannya sebagai buruh itu, kemudian memasukan tangannya ke kemaluan korban selama 30 detik.
Menurut Kapolsek Telukbetung Selatan, Kompol Adit Priyanto mengatakan, perbuatan cabul kepada bocah usia 15 tahun itu berawal saat pelaku diminta oleh ibu korban untuk memijat anaknya karena sering berkeringat di telapak tangan.
“Pelaku melakukan aksinya dengan memasukan jari tangan pelaku ke kemaluan korban,” kata Kompol Adit, Selasa (12/7/2022).
Kapolsek menambahkan, aksi pencabulan dilakukan saat ibu korban tengah lengah, dan pada saat itulah pelaku melancarkan aksinya.
"Saat ibu korban tengah lengah, pelaku mencolok alat kelamin korban dengan memanfaatkan waktu selama 30 detik hingga korban merasa trauma," jelas Kompol Adit.
Korban yang merasa kesakitan kemudian menjerit, hingga aksi bejad tersangka diketahui oleh orang tua korban. tidak terima dengan perbuatan tersangka. Orangtua korban kemudian melaporkan peristiwa itu kepada petugas Kepolisian Sektor Teluk Betung Selatan.
Mendapat laporan tersebut, lanjut Kompol Adit, tim opsnal Polsek TbS melakukan penangkapan di kediaman pelaku KS, di kampung Purwodadi Atas Way Laga, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung, lampung.
Selain menggelandang pelaku ke Polsek TbS untuk penyidikan lebih lebih lanjut, sejumlah barang bukti pun diamankan tim opsnal Polsek Tbs.
“Petugas juga mengamankan barang bukti satu helai baju lengan pendek warna biru, celana pendek warna biru. Serta celana dalam warna hitam, bra warna merah putih dan koin logam warna emas sebagai alat yang digunakan pelaku dalam melakukan ritual pijat sebelum melakukan pencabulan,” paparnya.
Atas perbuatanta pelaku akan dijerat Pasal 82 ayat ( 1 ) UU Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak diancam dengan hukuman penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun.
“Pelaku terancam tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 ayat ( 1 ) UU RI No. 17 Tahun 2010. Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI No. 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang Undang,” pungkasnya. (puj/mii)
Load more