Batam, Kepulauan Riau - Wali Kota Batam Muh. Rudi kini sedang menanggapi soal keterbatasan dan daya tampung siswa Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sangat banyak mencapai puluhan ribu pelajar.
Menurut keterangan Rudi istilah kata tidak tertampung yang dimaksud, kemungkinan berdasarkan masing-masing pihak sekolah yang memiliki ketentuan kapasitas daya penerimaan siswa baru yang berbeda dari setiap sekolah.
"Siapa bilang tidak tertampung, sekolah negeri ada, sekolah swasta ada, mungkin kapasitas serta daya tampung sekolah negeri memang terbatas, tapi kan ada swasta," ujar Rudi usai menghadiri pertemuan pendeta se kota Batam di Hotel Golden View, Jumat (20/05/22).
Oleh karena adanya keterbatasan daya tampung sekolah negeri, Rudi menyarankan bisa masuk ke sekolah swasta meskipun memang cukup mahal bagi beberapa orang. Namun hal itu dibuat oleh Rudi setelah ia mengkolaborasikan antara sekolah negeri dan swasta berdasarkan adanya insentif guru-guru swasta.
"Saya kan ada kebijakan buat sekolah swasta yakni pemberian tambahan honor Rp.1 juta perbulan. Ini tujuannya agar operasional sekolah swasta ringan dan menambah semangat pendidik kita,” tutup Rudi.
Dari data yang dikumpulkan dari Disdik Kota Batam, ada 23.807 calon peserta didik usia 6-7 tahun yang diperkirakan akan masuk SD, kemudian ada 21.204 siswa tamat SD yang akan naik ke jenjang SMP.
Sementara itu, daya tampung keseluruhan untuk SD yang berada di kota Batam hanya menampung 13.572 kursi, dan SMP hanya memiliki daya tampung 20.187 kursi, jika dihitung dalam satu rombongan belajar (Rombel) kapasitas maksimalnya 36 siswa.
Dengan demikian, ada sekitar 10.235 calon siswa SD, dan 1.017 calon siswa SMP yang terancam tidak tertampung.
Untuk itu, dari Dinas Pendidikan telah mengusahakan solusi untuk mengatasi kendala PPDB ini. Salah satunya menaikkan kapasitas daya tampung dari 30 siswa menjadi 40 siswa per rombongan belajar.(ahs/mg5/chm)
Load more