Tahun 2021 lalu, upaya restorasi gambut di Provinsi Riau terus dilanjutkan dengan pembangunan 130 unit sekat kanal serta penimbunan lima unit kanal untuk menjaga gambut agar tetap basah. Selain itu juga dilakukan revegetasi seluas 90 hektar dan pemberian bantuan paket revitalisasi ekonomi sebanyak 61 paket pada lima kabupaten/kota di Provinsi Riau.
Pada periode kedua (2021-2024) ini, BRGM tetap menggunakan sistem kerja quick response namun dipadukan dengan konsep yang lebih sistematis dan terpadu, yakni dengan diterapkannya konsep KHG model yang memperhitungkan lanskap hidrologi gambut. Dalam konsep ini, Infrastruktur Pembasahan Gambut (IPG) yang dibangun seperti sekat kanal atau penimbunan kanal, didesain agar efektif dan berfungsi untuk pembasahan gambut yang berkelanjutan.
Selain itu, pembangunan infrastruktur pembasahan lain seperti sumur bor, juga dirancang agar mampu berfungsi sebagai sumber air untuk pembasahan gambut sekaligus membantu pemadaman dini jika terjadi kebakaran pada saat musim kemarau.
"Masyarakat terkait diminta untuk menjaga dan memelihara konstruksi restorasi gambut agar terus berfungsi dengan baik. Untuk melanjutkan tercapainya targetan ini, telah disusun rencana kerja restorasi gambut tahun 2022 di Provinsi Riau, yakni pembangunan 224 unit sekat kanal, proses revegetasi lahan seluas 150 hektar, dan pemberian 38 paket bantuan ekonomi masyarakat. Total anggaran sebesar Rp15,8 miliar telah disiapkan untuk mendukung kegiatan restorasi ini,” kata Wamen.
Khusus di Kota Dumai yang menjadi lokasi kunjungan kerja terdapat lima rencana aksi yang menjadi fokus dari BRGM di tahun 2022, yakni pemasangan CCTV asap di kawasan konservasi TWA Sungai Dumai, pemeliharaan IPG yang dibangun tahun 2017-2021, operasi pembasahan dan pembentukan posko, pemeliharaan revegetasi di kawasan konservasi TWA Sungai Dumai dan pelaksanaan kegiatan revitalisasi ekonomi masyarakat dua paket di sekitar kawasan konservasi TWA Sungai Dumai.
Wamen mengimbau seluruh aparat pemerintah, pengusaha swasta, masyarakat agar selalu berkoordinasi dan bekerjasama mencegah terjadinya karhutla, khususnya menyongsong dan menghadapi datangnya musim kemarau. (dep/wna)
Load more