Selama 80 Tahun Tanah Tumpang Tindih dengan TNI AU, 400 KK Demo Kantor Bupati Bengkulu Selatan
- tim tvOne/Miko
Bengkulu, tvOnenews.com - Tak kurang dari 400 Kepala Keluarga (KK) dari Desa Pagar Dewa, Kecamatan Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu, menggelar unjuk rasa damai di depan kantor Bupati pada Selasa (14/10/2025). Mereka menyuarakan terkait tumpang tindih lahan yang secara turun temurun dengan lahan milik TNI AU.
"Kami tadi mendatangi bupati dan DPRD menyampaikan keluhan atas tumpang tindih lahan milik 400 KK dengan tanah TNI AU," ungkap Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Pagar Dewa, Julius, Selasa (14/10/2025).
Sebagian besar tanah yang ditempati warga itu sudah dibangun rumah permanen, namun warga tidak dapat memiliki sertifikat karena tanah disebut milik TNI AU.
"Kami tidak dapat mengurus sertifikat tanah akibat tumpang tindih kepemilikan. Meski begitu ada sekitar 20 KK yang tanahnya dikeluarkan sertifikat, selebihnya tidak bisa dikeluarkan," sampainya.
Kepemilikan lahan ini diwariskan secara turun temurun dari orang tua, kakek dan nenek yang menempati tanah jauh sebelum Indonesia merdeka.
"Sebagian besar tanah itu warisan orang tua, kakek dan nenek. Mereka menempati lahan itu jauh sebelum Indonesia merdeka. Kami minta bupati, DPRD dapat mencari jalan keluarnya," klaimnya.
Para pengunjuk rasa ini disambut Bupati Bengkulu Selatan, Rifai Tajudin, DPRD dengan pengawalan ketat pihak kepolisian. Di hadapan warganya, Rifai menyatakan saat ini dirinya sudah menyampaikan masalah tersebut ke pemerintah pusat.
"Saya tengah mengupayakan ke pusat, komunikasi dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), DPR RI, Kementerian dan lembaga terkait, agar persoalan tumpang tindih lahan ini ada jalan keluarnya," kata Rifai.
Bupati meminta masyarakat dapat berjuang bersama serta bersabar sembari Pemda Bengkulu Selatan melakukan komunikasi dan koordinasi ke pemerintah pusat. Aksi demo berjalan damai, usai diterima bupati peserta membubarkan diri secara tertib. (Rgo/wna)
Load more