Korupsi Dana Hibah Pilkada 2024, Kajari Prabumulih Tetapkan Ketua, Sekretaris dan Bendahara KPU Jadi Tersangka
- tim tvOne/Ahmad Yudiansyah
Prabumulih, tvOnenews.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Prabumulih Sumatera Selatan menetapkan tiga orang tersangka terkait kasus penyelidikan dugaan korupsi dana hibah Pilkada tahun 2024, Jumat (3/10/2025). Ketiga tersangka tersebut yakni Ketua KPU Prabumulih berinisial MD, Sekretaris KPU YA, dan Bendahara SH. Usai ditetapkan, ketiganya langsung ditahan dan dititipkan di Rutan Kelas IIB Prabumulih.
Kajari Prabumulih Khristiya Lutfishandi, melalui Kasi Pidsus Safei didampingi Kasi Intel Ajie Marta membenarkan hal itu. “Iya, hari ini tiga tersangka dugaan korupsi dana hibah KPU Prabumulih, Pilkada 2024 telah kita tetapkan, yaitu MD, YA, dan SH,” jelas Safei.
Menurutnya, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap berbagai pihak, mulai dari Komisioner KPU, Sekretaris, Bendahara, hingga Pj Wali Kota, Pj Sekda, Kepala BKD, Kaban Kesbangpol, dan lainnya.
Diketahui, anggaran dana hibah KPU Prabumulih untuk Pilkada 2024 mencapai sekitar Rp26 miliar. Dari hasil penyidikan, dugaan praktik korupsi dana hibah tersebut telah menyebabkan kerugian negara sebesar Rp6 miliaran.
Ketiga tersangka terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dan didampingi kuasa hukum. Pemeriksaan dilakukan pada pagi harinya, sebelum penyidik menerbitkan surat perintah penahanan. Ketiga tersangka dikawal petugas Kejari Prabumulih diback-up TNI, dan Polri untuk dibawa ke Rutan Kelas IIB Prabumulih menggunakan mobil tahanan.
“Indikasinya ada dugaan mark up. Ketiganya langsung ditahan selama 20 hari ke depan di Rutan Prabumulih. Mereka dijerat Pasal 2 dan 3 UU No. 20/2001 tentang Tipikor, dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara,” tegas Safei.
Kasus ini mendapat perhatian luas, mengingat dana hibah Pilkada merupakan anggaran besar yang diperuntukkan mendukung pesta demokrasi 2024 di Prabumulih. (Ayh/wna)
Load more