Bandar Lampung, Lampung - Dalam kurun sehari, Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, sudah 5 kali mengeluarkan abu vulkanis dengan ketinggian mencapai 2.000 meter. Meski terus melakukan aktivitas dengan mengeluarkan abu vulkanis, status GAK masih berada pada level II atau waspada.
Berdasarkan data yang dilansir dari laman website magma.esdm.go.id, Gunung Anak Krakatau erupsi pertama kali pada Senin (18/4/2022) sekitar pukul 07:14 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 857 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 97 detik.
Kemudian, Gunung Anak Krakatau erupsi kembali sekitar pukul 11:04 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 857 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 45 mm dan durasi 105 detik.
Sekitar pukul 12:46 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 857 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47 mm dan durasi 53 detik.
Lalu, Gunung Anak Krakatau mengeluarkan abu vulkanis dengan ketinggian mencapai 2.000 meter di atas puncak arau 2.157 m di atas permukaan laut, sekitar pukul 13:30 WIB. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 68 mm dan durasi 56 detik.
Dan sekitar pukul 15:58 WIB. Gunung Anak Krakatau melontarkan abu vulkanis dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 1.157 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 68 mm dan durasi 68 detik.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Desa Hargo Pancuran, Andi Suardi, mengingatkan masyarakat tidak perlu panik, yang penting tetap selalu waspada. Meski kembali erupsi, saat ini Gunung Anak Krakatau masih berada pada status level II atau waspada. Rekomendasi yang dikeluarkan pun tidak memperbolehkan masyarakat atau wisatawan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer. (puj/toz)
Load more