Pihak RS Siti Fatimah Az-Zahra Provinsi Sumsel Bantah Dituduh Sebabkan Banjir di Tujuh RT
- Pebri
Palembang, tvOnenews.com - Pihak RS Siti Fatimah Az-Zahra Provinsi Sumsel angkat bicara terkait tuduhan penyebab banjir di tujuh RT seputaran pembangunan di lahan samping oleh sebagian orang yang menyebut diri mereka sebagai masyarakat peduli tanah air atau Gempita Sumsel.
Terkait hal tersebut, Wakil Dirut SDM dan Humas Protokol pemasaran dan kemitraan RS Siti Fatimah Az-Zahra Provinsi Sumsel, Ady Fikri mengatakan, bahwa unjuk rasa yang dilakukan itu berada dalam kawasan Zona A RS Siti Fatimah Az-Zahra Provinsi Sumsel, dan proyek yang merupakan didanai pemerinta pusat melalui dana alokasi khusus (DAK), untuk pembangunan dan pelayanan KJSU (Kanker Jantung Syaraf dan Urologi).
“Paket ini merupakan Proyek Strategis Daerah (PSD) yang sesuai dengan SK gubernur No 170/KPTS/BAPPEDA/2025 dalam pelaksanaan kegiatan strategis daerah, harus dilakukan pendampingan oleh berbagai pihak antara lain MCP oleh KPK melalui Inspektorat Provinsi, PPS (Pengamanan Proyek Strategis) oleh tim Intelijen Kejati Sumatera Selatan, Tim Datun Kejati Selaku Pengacara Negara, Tim BPKP perwakilan Sumsel, Inspektorat Provinsi Sumsel dan Tim Pengelola Teknis dari PU Perkim Provinsi Sumsel," ungkap Ady.
Ia juga menjelaskan proyek ini sendiri baru dilaksanakan, sementara terkait banjir yang terjadi di beberapa RT ini memang sering terjadi saat hujan deras atau musim penghujan, dari sebelum proyek pembangunan ini dilaksanakan. Seperti yang disampaikan oleh lurah dan forum RT dalam rapat dengan tim pendamping, lurah, forum RT dan LSM Gempita, pada 14 Agustus 2025.
Menurutnya, untuk permasalahan banjir sudah dilakukan koordinasi melalui surat dan meminta difasilitasi Sekda Provinsi, untuk dapat berkoordinasi dengan pihak Pemkot Palembang dalam hal menangani dan mengatasi banjir yang terjadi di lingkungan permukiman masyarakat.
"Banjir ini terjadi disebabkan karena drainase yang kecil, sedimentasi drainase informasi dari lurah ditambah dengan adanya jembatan yang turun sehingga air tergenang dan mengakibatkan aliran air ke arah penampungan menjadi tersendat," katanya.
Ia menyampaikan, rencananya koordinasi dengan Pemkot Palembang, akan dilaksanakan segera, menanti jadwal dari Pemkot Palembang. Langkah-langkah yg akan diambil pun sudah disepakati oleh seluruh peserta rapat.
Load more