Bandar Lampung, Lampung - Puluhan sopir truk angkutan barang mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar jenis solar di Lampung. Demi mendapatkan bahan bakar minyak bersubsidi tersebut, para sopir ini bahkan harus menunggu berjam-jam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Haris, salah seorang sopir truk sayur, mengaku sudah dua hari ini terpaksa tak mengirim sayuran lantaran kendaraannya tidak ada bahan bakar.
“Saya sudah 2 hari tidak mengantar sayuran karena sulit mendapatkan solar. Ini saya masih antri nunggu solar,” kata Rasidi di salah satu SPBU Kali Balok di Jalan Soekarno-Hatta, Bandar Lampung, Sabtu (19/3/2022).
Haris meminta kepada pemerintah agar mengatasi kesulitan mendapatkan bahan bakar solar dan tidak terjadi antrean.
“Tolonglah pikirkan nasib kita ini yang sehari-hari bergantung ke solar untuk bekerja,” keluhnya.
Hal senada diungkapkan Tono (44), sopir truk ekspedisi. Ia mengaku terpaksa harus menunggu lama di SPBU Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Ia mengantre hingga berjam-jam demi mendapatkan solar.
"Saya antre solar pak. Ini solarnya belum datang. Lebih baik nunggu di sini, kalau jalan takut tidak mendapatkan solar,” keluhnya.
Tono menambahkan ia membawa barang dari Jakarta menuju ke Sendang, Kabupaten Pringsewu.
“Ya, jadi lama kita ngirim barang. Tapi mau gimana lagi, solusinya ya tolong ke pemerintah untuk pikirkan nasib kami ini,” ungkapnya.
Kelangkaan solar di Provinsi Lampung ini sudah terjadi dalam dua pekan terakhir. Para sopir tersebut memilih antre dan memarkirkan truknya parkir di SPBU menunggu giliran mendapatkan BBM bersubsidi tersebut. (Pujiansyah/act)
Load more