Padang, tvOnenews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menduga banjir yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan pada Senin (7/4) malam dipicu penumpukan sedimen sungai serta tingginya intensitas curah hujan.
"Selain curah yang tinggi, kami menduga banjir ini juga imbas dari tingginya sedimen sungai, sehingga terjadi luapan air sungai ke pemukiman warga," kata Juru Bicara BPBD Provinsi Sumbar Ilham Wahab di Padang, Selasa.
Ilham memperkirakan bahwa peristiwa banjir yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir telah mengakibatkan terbawanya tumpukan material seperti pasir, tanah, kerikil, serta kayu, yang berimplikasi pada terjadinya penumpukan sedimen di dasar sungai.
Kendati demikian, hal tersebut masih butuh kajian teknis yang komprehensif apakah banjir yang merendam puluhan rumah warga di Nagari Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, dan Nagari Lubuk Sarik, Kecamatan Lengayang akibat tumpukan sedimen atau murni hanya dipicu tingginya intensitas curah hujan.
Ia menambahkan dua nagari atau desa tersebut secara periodik kerap dilanda banjir, terutama ketika musim hujan tiba. Ilham belum dapat memastikan apakah banjir itu dikarenakan berkurangnya luas tutupan hutan.
"Kawasan itu memang sudah sering dilanda banjir, terutama saat musim hujan. Kita juga belum bisa menyimpulkan apakah banjir ini karena berkurangnya tutupan hutan atau alih fungsi lahan," ucap dia.
Banjir akibat meluapnya Batang Sungai Ampiang Parak dan Batang Sungai Lubuk Sarik Kambang Utara berimbas pada puluhan rumah warga. Berdasarkan laporan BPBD tidak ada korban jiwa dan kerugian masyarakat masih dalam pendataan.
Load more