Pringsewu, Lampung - Setelah kenaikan harga kacang kedelai dan kelangkaan minyak goreng, kini masyarakat harus dihadapkan dengan lonjakan harga daging sapi. Seperti di Pasar Induk Kabupaten Pringsewu, Lampung, harga daging sapi mengalami kenaikan harga yang sangat fantastis. Daging sapi yang sebelumnya dijual dengan harga Rp120 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp150 ribu per kilogram.
Efendi, pedagang daging sapi di Pasar Induk Pringsewu mengatakan kenaikan harga daging sapi berdampak pada penurunan omzet dan sepinya pembeli. Daging sapi yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 120 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 150 ribu per kilogram.
“Biasanya dalam sehari bisa menghabiskan 50 kilogram daging sapi, tapi sekarang hanya bisa menjual 40 kilogram daging sapi," ungkap Efendi.
Efendi menambahkan, kenaikan harga daging sudah terjadi sejak menjelang Natal dan tahun baru 2022. Namun, tingginya harga tersebut tak kunjung turun hingga kini. Tingginya harga daging ini membuat para pembeli enggan berbelanja daging. "Takutnya harganya akan terus naik. Jika terus naik, tidak bisa membayangkan setinggi apa harga daging menjelang bulan puasa nanti," paparnya.
Sementara itu, Yani salah seorang pembeli daging sapi mengeluhkan kenaikan harga daging sapi. Ia pun mengurangi pembelian daging sapi yang biasanya 1 kilogram, kini menjadi setengah kilogram. "Semua harga naik, semoga bisa normal kembali," ungkapnya.
Hal senada dikatakan Yanto, warga Pringsewu, berharap agar pemerintah kabupaten Pringsewu untuk secepatnya mengatasi permasalahan ini dan jangan sampai berlarut-larut. "Minyak mahal dan barang langka. Harga kedelai naik, yang diikuti kenaikan harga daging sapi. Pemerintah harus turun tangan dengan melakukan operasi pasar untuk menormalkan harga kembali," keluhnya. (Pujiansyah/Nof)
Load more