ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Asa Pengungsi Rohingya Terancam Terlantar Akibat Kebijakan Pembatasan Dana dari IOM

Puluhan pengungsi Rohingya terancam terlantar menyusul kebijakan International Organization for Migration (IOM) atas pembatasan dana bagi sebagian pengungsi yan
Sabtu, 25 Januari 2025 - 14:54 WIB
Pengungsi rohingya berunjukrasa protes kebijakan pembatasan dana dari IOM di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Jumat (24/01/2025) petang kemarin
Sumber :
  • Tim tvOne/Ahmidal Yauzar

Medan, tvonenews.com - Puluhan pengungsi Rohingya terancam terlantar menyusul kebijakan International Organization for Migration (IOM) atas pembatasan dana bagi sebagian pengungsi yang tiba di Kota Medan pada tahun tertentu. 

Pembatasan pendanaan ini mengakibatkan sejumlah keluarga para pengungsi Rohingya harus terpisah dari anak dan istri.

Menyikapi kebijakan tersebut, pengungsi Rohingya melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes yang digelar di luar akomodasi penampungan, Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Jumat (24/1/2025) petang kemarin.

"IOM dan pemerintah resmi membawa kami ke penampungan ini, setelah lima tahun kami diusir dari tempat ini," ujar pengungsi Rohingya.

Para Rohingya yang terdampak pembatasan pendanaan ini diminta keluar dari penampungan mulai Sabtu (25/1/2025). 

Ironisnya, mereka yang diperintahkan harus keluar dari penampungan merupakan wanita dan anak-anak, sedangkan suaminya masih berhak tinggal di penampungan.

Para wanita yang menentang pembatasan ini meminta solusi agar tidak terjadi risiko kekerasan maupun tindakan kriminal. Mengingat pembatasan anggaran, kebutuhan pengungsi Rohingya terhadap logistik terancam tidak terpenuhi karena harus menyewa rumah untuk tempat berlindung.

Jika pengungsi yang tidak bersedia pindah, IOM mengancam akan memutus fasilitas air dan listrik, maupun tunjangan bulanan para pengungsi. 

Sementara, pengungsi dilarang bekerja maupun berinteraksi dengan warga lokal. Kondisi ini dianggap membahayakan, mengingat tingkat kerentanan pengungsi Rohingya terhadap tindakan persekusi masih berisiko tinggi terjadi.

Saleh, salah seorang pengungsi Rohingya menuntut UNHCR, IOM, bertanggungjawab atas nasib pengungsi. Saleh memohon pemerintah Indonesia dapat memberikan solusi atas kebijakan yang menimpa mereka.

"Untuk orang yang baru masuk 2019 tidak ada biaya, tapi untuk orang lama dulu dikasih Rp1.250.000 per bulan, sekarang bertambah jadi Rp1.750.000 per bulan. Orang lama diberi fasilitas juga, tapi untuk orang baru uang dikurangi dan tidak diberi tempat," ujarnya.

Di lain sisi, Saleh juga tetap ingin mendapatkan hak akomodasi di penampungan. Namun hal itu terbentur ketika anak dan istrinya harus meninggalkan lokasi penampungan akibat kebijakan itu.

"Sekarang mereka bilang kami tinggal di luar saja, sewa rumah sendiri saja," terangnya.

Sebelumnya, para pengungsi Rohingya mendirikan kamp tenda di depan lokasi penampungan sebagai bentuk protes atas kebijakan pembatasan dana. Namun, aksi itu mendapatkan pelarangan oleh IOM. (Ayr/wna)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT