Asahan, tvOnenews.com - Seorang siswi di salah satu sekolah calon pramugari di Kota Medan, Sumatera Utara; meninggal dunia di dalam kamar asramanya, pada 1 Oktober 2024 lalu.
Korban bernama Ade Nurul Fadilah (18) warga Jalan Mandiri, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara ini dikabarkan meninggal dunia sekitar pukul 23.00 WIB.
Keluarga menduga, kematian Ade Nurul Fadilah dalam kondisi yang tidak wajar, dan ada yang ditutup-tutupi oleh pihak sekolah yang dinilai tidak transparan saat dimintai keterangan oleh keluarga.
Melalui kuasa hukumnya, Tommy Faisal Pane, keluarga mengaku sudah mengajukan ekshumasi atau pembongkaran makam untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami membuat laporan atas dugaan adanya tindakan kekerasan yang dialami oleh klien kita, karena kita menduga kematian itu tidak wajar. Kami sudah mengajukan untuk dilakukan otopsi, karena sejak kematian tidak dilakukan otopsi. Sementara, dari tanda-tanda kematian terdapat dugaan kekerasan," kata Tommy Faisal Pane, Sabtu (26/10/2024).
Dari tanda kematian yang ditemukan oleh keluarga, diceritakan ke Tommy dengan bukti video dan foto, sehingga, pihaknya mendorong penyidik kepolisian dari Polda Sumatera Utara untuk melakukan ekshumasi.
"Kalau dari tanda-tandanya, ada luka lebam di bagian bahu, kemudian di pinggang ada luka memar, dan juga jarinya membiru. Kalau dari forensik, itu menandakan meninggal dunia karena kehabisan oksigen," jelasnya lagi.
Ia menduga, korban dicekik oleh seseorang yang belum diketahui hingga saat ini. Namun, ia pun menyerahkannya ke penyidik Polda Sumatera Utara.
“Kami menduga dia ini dicekik. Karena di lehernya ada bekas jari, makanya saya juga bertanya kepada teman di forensik, katanya biasanya kalau kuku membiru itu akibat kehabisan oksigen," katanya.
Saat ini laporannya telah diterima dengan dugaan pasal penganiayaan hingga meninggal dunia, Pasal 351 ayat 3, subsider jo Pasal 338.
“Tapi, kami akan mengejar Pasal 340 tentang pembunuhan berencana. Karena, kami lihat ada unsur kesengajaan untuk menghilangkan nyawa. Kenapa, karena ini menurut saya sudah direncanakan," katanya.
Informasinya korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan pertolongan pertama. Namun, berdasarkan penuturan pihak sekolah korban meninggal dunia di dalam perjalanan.
Keluarga semakin curiga setelah mendapatkan keterangan dari kekasih korban yang mengaku baru saja dikirimi video.
Putri, kakak korban mengaku terkejut mengetahui adiknya meninggal dunia karena sakit kepala. Padahal sebelum meninggal masih dalam keadaan sehat.
“Kami mendapat kabar awalnya dari pihak sekolahnya mengatakan adik kami alami sakit kepala. Tidak lama berselang tiba-tiba dapat kabar lagi adik kami sudah meninggal dunia," jelasnya.
Putri menambahkan setelah diketahui adiknya meninggal dunia, pihak keluarga kemudian membawa jenazah ke kediaman korban. Namun saat jenazah akan dimandikan keluarga melihat ada kejanggalan di tubuh korban.
"Sewaktu dimandikan kami lihat di dada adik kami ada bekas memar," ujar Putri sedih.
Pihak keluarga berharap peristiwa meninggalnya Ade Nurul Fadilah yang diduga dianiaya ini, dapat terungkap siapa pelakunya. Kemudian apa yang menjadi kekhawatiran keluarga mengenai motif kematian korban bisa terbuka secara terang benderang. (jmg/nof)
Load more