Tapteng, tvOnenews.com - Viral video tersebar luas di media sosial Facebook dan WhatsApp Grup yang memperlihatkan beberapa orang warga diamankan di dalam rumah.
Usut punya usut, warga yang diamankan itu sebanyak 4 orang, tiga orang diketahui oknum TNI AU, dan satu orang warga sipil.
Mereka diamankan ke dalam rumah karena diduga menganiaya beberapa orang warga yang diduga mencuri brondolan sawit. Kejadiannya, Kamis (12/9/2024) kemarin.
Kepala Desa Hurlang Muara Nauli, Delmar Situmeang yang dihubungi wartawan melalui telepon selulernya mengatakan saat kejadian itu, oknum TNI AU tersebut sempat meletuskan senjata api di lokasi kejadian.
Delmar yang mendapat informasi dari warga, bahwa para oknum TNI AU itu diduga suruhan oknum Anggota DPRD Tapteng berinisial WH, untuk mengamankan warga yang diduga mencuri brondolan sawit miliknya yang berada di sekitar Desa Hurlang Muara Nauli, Kecamatan Kolang, Tapteng.
Menurut Delmar Situmeang, warga yang mengetahui adanya aksi penganiayaan itu marah, sehingga beramai ramai menangkap dan sempat mengamankan para oknum tentara tersebut di salah satu rumah warga.
Untung saja, Kades segera turun tangan menyelesaikan permasalahan itu untuk meredam emosi warga yang langsung berkoordinasi dengan Kapolsek dan Danramil Kolang.
Delmar mengatakan awal kejadian itu setelah adanya warga yang sedang melintas di sekitar kebun milik oknum Anggota DPRD Tapteng tersebut mengangkut brondolan sawit menggunakan becak yang kemudian terlihat oleh oknum TNI AU, dan kemudian menganiaya warga tersebut.
“Menurut keluarga korban kepada saya, ada lima warga yang dicurigai mencuri brondolan sawit tersebut, diduga dianiaya, bahkan sempat diancam menggunakan letusan senjata api," kata Delmar.
Mendapat perlakuan tersebut, lanjut Delmar, tiga orang dari lima warga yang diduga dianiaya berhasil melarikan diri, dan kemudian menginformasikan peristiwa itu kepada keluarga korban.
Warga yang tidak terima perlakuan oknum TNI AU itu emosi, dan beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian dan mengepung oknum TNI AU, serta mengevakuasi korban yang sudah pingsan tak sadarkan diri ke Puskesmas Kolang.
“Sementara ketiga oknum TNI AU dan satu warga sipil yang tak bisa melawan lagi diseret warga yang emosi ke rumah orang tua korban bermarga Sitompul. Melihat warga pun semakin ramai yang berdatangan dan emosi, saya pun berinisiatif untuk membawa keempatnya ke rumah saya, sebab warga sudah semakin emosi ingin main hakim sendiri," kata Delmar.
Kapolsek dan Danramil Kolang tiba di lokasi setelah dihubungi sang kades. Sejumlah aparat TNI AU bersama komandannya juga turun ke lokasi.
Namun bukannya semakin tenang, emosi warga justru makin tak terkendali, bahkan sudah ada warga yang membawa kayu balok untuk melakukan perlawanan.
“Melihat hal itu, Kapolsek pun mengabari ke Polisi Militer. Sekitar pukul 01.00 WIB malam, PM pun datang dan saya pun bersama keluarga korban mengingatkan warga agar jangan main hakim sendiri serta menyarankan kepada PM segera membawa dan memproses secara hukum," lanjut Delmar menerangkan.
Saat itu, lanjutnya, petugas PM yang datang langsung membuat barisan untuk membawa pelaku ke mobil yang sudah disediakan di depan rumah Kepala Desa, hingga akhirnya berhasil dibawa.
“Kita lihat semakin larut malam, kehadiran warga sudah tak terbendung lagi. Bahkan mobil PM (Polisi Militer) pun sudah turut menjadi sasaran warga, dan sekitar pukul 02.00 WIB, akhirnya oknum TNI AU bersama seorang warga sipil tersebut berhasil dibawa untuk diproses," tutup Delmar Situmeang.
Terpisah, oknum Anggota DPRD Tapteng inisial WH, yang dicoba dikonfirmasi melalui pesan singkat WA, belum berhasil. Hingga saat ini belum diperoleh keterangan dari pihak TNI AU, terkait insiden ini. (ssg/nof)
Load more