"Lampu pocong, Lapangan Merdeka, Stadion Teladan, Islamic Centre, Underpass, pembangunannya mengalami masalah," kritiknya.
Sementara itu Sekretaris Umum (Sekum) Gapeksindo Sumut, Josua Fereira Pangaribuan, dan pengurus Gapeksindo Sumut lainnya juga menyuarakan hal yang sama.
"Jangan ajari kami korupsi, kami lah generasi muda penerus rekonstruksi untuk 5 tahun ke depan, banyak pengerjaan secara kasat mata memang selesai, tapi kualitas dari yang mereka kerjakan belum tentu berkualitas, nah ini yang mencoreng dunia konstruksi di Sumut, padahal kita tahu yang mengerjakan itu konstruksi dari luar Sumut, ini sangat jelas persekongkolan di Sumut sangat tinggi," ungkapnya.
Jos panggilan akrabnya, mengatakan kondisi kontruksi di Sumut sangat memperihatinkan. Era muda Gapeksindo Sumut pun telah menyampaikan hal tersebut kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Sementara itu, Wakil Ketua Kadin Sumut Bidang Pekerjaan Umum dan Infrastruktur, Syamsuddin Waruwu, menyatakan kondisi infrastruktur di Sumut sangat memperhatinkan.
“Kontrakor di Sumut mencapai 5000-an orang, kini hanya tinggal 1000-an. Perlahan-lahan kontraktor di Sumut mati suri, hilang sudah 80 persen, akibat tidak ada tender yang peroleh,” katanya. (sgh/nof)
Load more