Medan, tvOnenews.com - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni terus mendorong pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) serentak bagi remaja putri guna pencegahan stunting sejak dini. Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan GenRe In Action ‘INI GENTING’ (Implementasi Nyata GenRe Cegah Stunting) di halaman SMA Negeri 3, Medan, Sumut.
Fatoni mengatakan gerakan pemberian TTD serentak ini merupakan bagian dari Gerakan Serentak Penanganan Stunting se-Sumut, salah satu upaya pencegahan stunting yang dimulai dari remaja putri. Selama ini ada anggapan, TTD hanya untuk ibu hamil dan balita saja padahal para remaja putri sebagai calon ibu juga perlu dibekali tentang kesehatan reproduksi dan edukasi pencegahan stunting sejak dini.
"Penanganan stunting itu dilaksanakan bersama-sama semua stakeholder, mulai dari hulu hingga hilir. Hari ini sasaran kita remaja anak-anak SMA, dengan harapan mereka punya pola hidup yang sehat, makan makanan yang sehat, kemudian diberikan TTD," kata Fatoni.
Sebagai informasi, TTD merupakan suplemen yang berisi zat besi dan asam folat yang berfungsi untuk membantu membentuk hemoglobin. Beberapa kelompok yang disarankan untuk mengonsumsinya adalah remaja dan wanita usia subur, calon pengantin, serta ibu hamil dan nifas.
Remaja putri yang rutin minum TTD dan bebas anemia, ketika sudah dewasa dan hamil kelak bisa menjalani kehamilan yang sehat dan minim risiko komplikasi kehamilan. Selain itu, bayi yang dilahirkan kelak bisa tumbuh sehat, lahir dengan berat badan ideal, sampai mencegah bayi yang dilahirkan tumbuh dengan masalah gizi stunting.
Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023 tercatat prevalensi stunting di Sumut telah mengalami penurunan hingga mencapai angka 18,9 persen dan berada di bawah rata-rata nasional sebesar 21,5 persen.
Fatoni berharap, melalui Gerakan Serentak Pemberian TTD maka prevalansi stunting di Sumut bisa turun menuju target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024. Namun, langkah-langkah strategis tetap diperlukan, terutama yang berfokus pada upaya pencegahan dimulai dari hulu ke hilir, yakni remaja itu sendiri.
Load more