Lahat, tvOnenews.com - Kabar mencemaskan datang bagi warga Kabupaten Lahat Sumatera Selatan yang gemar bergonta ganti pasangan. Pasalnya, dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat, saat ini sudah ada 36 warga yang mengidap Human Immunodeficiency Virus and Acquired Immunodeficiency Syndrome alias HIV/AIDS.
Hal ini jelas membuat warga harus ekstra waspada, mengingat penyebaran virus yang menggerogoti sistem imun tubuh ini, ialah antar sesama komunitas, juga dari tempat hiburan malam.
Kepala Dinas Kesehatan Lahat, Taufiq M Putra, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Aiwa Marlina SKM membenarkan, saat ini tercatat ada 36 warga di Lahat yang mengidap HIV/AIDS. Dari hasil pemantauan, 20 lebih merupakan warga Lahat, sisanya merupakan warga luar yang tak menetap. Diduga ada juga kasus yang berasal dari tempat hiburan malam di Lahat.
"Untuk kasusnya ini beragam. Ada kasus yang berasal dari lelaki seks dengan lelaki (LSL), ada pula kasus lelaki seks dengan perempuan (LSP) karena suka gonta ganti pasangan, yang menyebar secara komunitas dengan usia diatas 30 tahun. Namun penyebaran yang paling banyak ada di kasus LSP," kata Aiwa, Rabu (3/7/2024).
Aiwa menerangkan, untuk kasus terbaru yang pihaknya temui, ada sebagian pengidap bukan warga yang menetap di Kabupaten Lahat, namun diketahui ketika tengah jalani pemeriksaan medis di Lahat. Jika dari hasil pemeriksaan medis positif terjangkit HIV/AIDS, pihaknya langsung lakukan penelusuran jejak, seperti menanyakan kronologis hingga lakukan treking ke anggota keluarga.
"Untuk yang bukan warga menetap, kita kesulitan lakukan treking. Apalagi ada sebagian pengidap masih tidak mau terbuka. Terkadang bahkan tidak kooperatif. Kita tidak bisa asal lakukan pemeriksaan di tempat-tempat hiburan malam, takutnya itu bisa menimbulkan kehebohan saja," terangnya.
Aiwa mengimbau, bagi masyarakat yang tak kuat iman, agar lebih waspada. Lakukan hubungan seksual yang aman, menghindari penggunaan alat pribadi bersama orang lain, menghindari penggunaan jarum suntik bersama, dan menghindari penggunaan obat-obatan terlarang.
"Pencegahan ada di iman masing-masing. Mau dilarang, itu susah. Untuk pemeriksaan HIV/AIDS, ibu hamil, pengidap PB, diabetes, jadi prioritas. Karena ada sebagian kasus, masa inkubasi virus terkadang lama baru bisa terdeteksi," pungkasnya. (ayh/wna)
Load more