Aceh Barat, tvOnenews.com - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Barat memastikan kalau tumpahan batu bara di Pantai Meurebo tidak terjadi pencermaran terhadap lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Barat, Bukhari memastikan kalau tumbahan batu bara di Pantai Meurebo, Kabupaten Aceh Barat tidak merusak lingkungan.
Hal tersebut setelah hasil laboratorium memastikan kalau kadar limbah batu bara di bawah modul sehingga masih aman bagi lingkungan.
“Hasilnya di bawah modul sehingga aman masih aman bagi lingkungan," kata Bukhari, pada Selasa (2/1/2024).
Bukhari melanjutkan, dari hasil laboratorium pihak menerima hasil kalau kalori batubara yang mencermari Pantai Meurebo tersebut adalah 3.900, dan pihak juga tidak bisa memastikan siapa pemilik batu bara tersebut, sebab menurutnya kedua perusahaan yang melakukan ekspor dan impor batubara tidak ada yang mengakuinya.
“Di wilayah tersebutkan ada dua perusahaan yang melakukan ekspor dan impor batu bara, namun dengan hasil 3.900 kalori batubara yang tumpah kedua perusahaan yakni PT Mifa Bersaudara dan PLTU 1 dan 2 sama tidak mengakuinya," jelas Bukhari.
Lanjut Bukhari, namun kedua perusahaan tersebut berjanji akan tersebut berjanji akan membersihkan tumpahan batu bara yang mencermari pantai.
“Mereka tidak mau mengakui limbah batu bara yang tumpah, namun mereka sepakat untuk membersihkan limbah batu bara tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Wahana Generasi Aceh (Wangsa) Jhony Howord, merasa kecewa dengan tidak ada keputusan siapa pemilik batubara yang tumpah di pantai.
Padahal menurut Jhony, cuma ada dua perusahaan, dan kadar kalori yang berbeda, namun hingga kini Dinas Lingkungan Hidup tidak bisa memutuskan tumpahan limbah batu bara milik perusahaan yang mana.
“Ini patut dicurigai kenapa DLH Aceh Barat tidak berani mempublikasi limbah batu bara yang tumpah milik perusahaan mana, padahal cuma dua perusahaan yang melakukan bongkar muat batu bara di pantai tersebut," terang Jhony.
Jhony juga menambahkan, dari hasil uji labortarium kan jelas berapa kalori batubara tersebut, seharusnya pemiliknya sudah ada.
"Batubara tersebut kan punya kalori, kedua perusahaan tersebut memiliki kalori batu bara yang berbeda," lanjutnya.
Ketua Wangsa Aceh juga mengharapkan kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk berkata jujur siapa pemilik limbah batu bara tersebut.
"Kita curiga pihak ada yang mencoba menutupi masalah tumpahnya batu bara di Pantai Meurebo," pungkasnya. (kha/nof)
Load more