Warga lainnya, Herman (50 ) menyesalkan sikap tim terpadu dan TNI Polri dalam kejadiaam bentrokan Kamis (07/09) lalu.
"Ini BP Batam malalui tim terpadunya terlalu serius mengahadapi warga, kok harus se keras itu. Anak anak yang sekolah banyak yang ketakutan ada yang pingsan kemarin" Ujar Herman.
Menurutnya, apa yang di lakukan Warrga Rempang bukanlah perlawanan melainkan pertahanan.
"Kami kan hanya mempertahankan kampung kami' kalo misalnya kami orang pendatang, ya sudah balik lah pulang kampung ngapain nak ribut melawan" Sesalnya.
Herman juga mengaku la dan warga lainnya menunggu kejelasan dari rumah yang dijanjikan oleh BP Batam sebagai ganti rugi bagi warga.
"Kami mau rumah ini sudah terbukti rumah kami. Kami mau bawak barang ke rumah ini. Jangan surat (brosur) digenggam tangan kami saja. Buktikan dulu, kami mau masuk ke rumah kami ini baru kami mau keluar. Kami akan bertahan sampai rumah kami terbukti," ungkap Herman (09/09/23)
Herman merasa mereka seakan tak dihargai, karena warga di luar saja yang terkena dampak penggusuran mendapat ganti rugi. Meski mendapat ganti rugi, namun itu belum jelas.
Load more