News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Rujak Jodoh, Kuliner Sejak Tahun 1950 Masih Eksis Hingga Kini

Bagi anda pecinta kuliner, salah satu jajanan tradisional yang wajib anda coba saat ini adalah rujak simpang jodoh. Meski sudah ada sejak tahun 1950-an namun rujak simpang jodoh tak pernah sepi pembeli, bahkan hingga saat ini jajanan tradisional ini makin tambah eksis. 
  • Reporter :
  • Editor :
Senin, 31 Juli 2023 - 14:30 WIB
Rujak Jodoh, Kuliner 1950 Masih Eksis Hingga Kini
Sumber :
  • Tim TvOne/ Fahmi

Medan, tvOnenews.com – Bagi anda pecinta kuliner, salah satu jajanan tradisional yang wajib anda coba saat ini adalah rujak simpang jodoh. Meski sudah ada sejak tahun 1950-an namun rujak simpang jodoh tak pernah sepi pembeli, bahkan hingga saat ini jajanan tradisional ini makin tambah eksis. 

Dibalik eksistensinya, ternyata rujak ulek ini memiliki sejarah yang unik. Berada di kawasan Simpang Jodoh Pasar VII Tembung, Kecamatan Percut Sei tuan, rujak simpang jodoh sudah menjadi salah satu icon Kota ini.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Jika dilihat dari keunikan namanya, konon ceritanya rujak simpang jodoh ini dipercaya masyarakat setempat bisa mendapatkan jodoh. Pasalnya, dahulu lokasi ini ternyata menjadi tempat nongkrong muda-mudi dan pekerja perkebunan

Di tempat ini lah mereka saling berinteraksi sambil menikmati jajanan rujak di sore hari. Biasanya setiap hari weekend dan tanggal merah lokasi ini ramai di kunjungi muda-mudi hingga larut malam. Tak sedikit dari mereka menemukan jodohnya di sini.

“Masa dahulu itu, zaman nenek-nenek saya jualan tahun 50-an di sini, buka dari jam 3 siang sampekla malam. Jadi kalau sudah sore banyak orang pulang kerja di Tembung ini nongkrong di sini sambil makan rujak. Laki-laki, perempuan berkumpul di sini, disimpang ini. Kenal-kenalan lah kan orang-orang pekerja itu.

"Jadi kalau sudah hari libur, tanggal tanggal merah makin ramailah orang duduk-duduk sore entah dari mana-mana aja berbaur sampailah ada yang dapat jodohnya disini. Karena itulah dibilang orang ini simpang jodoh. Memang banyak orang nyarik jodoh disini, pacar-pacaran mereka kan kemarilah,” ucap Icha, salah seorang pedagang rujak ulek simpang jodoh. Minggu (30/07/2023).

Di temani lampu sentir, para pedagang rujak simpang jodoh meraup pundi-pundi rupiahnya. Namun kini rujak ulek simpang jodoh sudah mengalami peremajaan, sehingga para pedagang tak lagi menggunakan gerobak dan lampu sentirnya.

“Dahulu orang-orang nenek jualan masih pakai gerobak sama lampu sentir, ih sedih kali kalau ingat zaman-zaman waktu kecil. Kalau mau jualan kami dorong la itu gerobak, kalau gelap sorekan dipasanglah itu lampu sentir tapi sekarang alhamdulillah kami sudah dapat bantuan pemerintah, jadi pakai steling sekarang,” jelasnya.

Dikatakan Icha, seluruh pedagang yang berjualan rujak di simpang jodoh merupakan usaha turun temurun yang sudah diwariskan hingga generasi kedua dan ketiga. Hal inilah yang membuat rasa bumbu khas rujak simpang Jodoh tak pernah berubah.

“Rata-rata disini yang jualan sudah lama-lama karena kami kan penerusnya. Seperti saya ini, saya sudah generasi ketiga disinilah mata pencaharian kami. Makanya rujak kami ini rasanya masih sama, karena kami-kami aja yang jualan istilahnya keluarga lah ini bukan orang lain,” sebutnya.

Untuk kelezatan rasa, rujak ulek ini tak jauh berbeda dengan rujak pada umumnya. Hanya saja bumbu rujak simpang jodoh punya khas tersendiri yakni menggunakan pisang batu dalam olahannya. Penggunaan pisang batu di percaya mereka mampu mencegah sakit perut bagi orang yang mengkonsumsi rujak dengan rasa yang pedas. 

Tak hanya itu dalam penyajiannya, rujak simpang jodoh menggunakan resep turun temurun yang masih dipakai sampai saat ini. Biasanya bumbu rujak hanya akan diolah jika ada konsumen datang membeli, hal ini dilakukan agar kesegaran dan kelezatan bumbu dan buah masih tetap terjaga kualitasnya.

“Ada perbedaannya, cuma ya itulah kami pakai pisang batu tidak pakai air kalau rujak lain kan kadang bumbunya mereka masak kalau kami diulek. Untuk bumbunya dari nenek dahulu seperti itu. Pakai pisang batu katanya agar tidak sakit perut makannya sama itu kalau bumbu rujaknya dibuat saat ada yang beli aja supaya segar. Ciri khasnya itu,” katanya.

Dalam satu hari Icha mampu menjual 30 hingga 50 bungkus rujak, sementara di hari weekend dikatakannya sekitar 100 bungkus mampu ia jual dari pagi hingga menjelang malam hari.

“Pendapatan alhamdulillah, rezeki-rezekian. Satu hari nanti mau dapat 50 bungkus, kadang 40 bungkus, kadang 30 bungkus. Tidak tentulah, Kalau hari merah pun nanti dapat 100 bungkus bahkan kadang lebih tidak sampai malam sudah segitu, kalau namanya rezeki lagi bagus,” tegasnya.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Dikawasan ada sekitar 35 stand pedagang rujak ulek simpang jodoh. Untuk harga rujak simpang jodoh rata-rata mereka membandrol dengan harga Rp20.000 per porsinya. Lokasi ini pun ramaia dikunjungi saat hari weekend dari sore hingga malam hari. Tak heran jika lokasi ini sering mengalami kemacatan yang panjang.

Bagaimana, apakah anda tertarik berkunjung menikmati kuliner legend simpang jodoh. (zul/cai

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT