Pali, tvOnenews.com - Lima orang siswa baru di Sekolah Dasar (SD) Negeri 18 Talang Ubi, yang berada di Dusun I, Desa Sukamaju, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Pali, Sumsel. Saat ini jumlah seluruh siswa di sekolah tersebut ada sebanyak 37 siswa dan 8 guru. Minimnya siswa disebutkan karena jumlah penduduk di sekitar lokasi sekolah yang sedikit.
Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di jenjang SD, untuk saat ini sudah berakhir. SD Negeri 18 Talang Ubi, Desa Sukamaju untuk saat ini hanya mendapatkan siswa dengan jumlah yang minim, yakni lima siswa.
Salah seorang guru disekolah SDN 18 Talang Ubi, Wagiyo, pada Jumat (21/07/2023) mengakui hal tersebut. Kondisi minimnya jumlah siswa disekolah tersebut terjadi disetiap tahunnya, jumlah penduduk di Desa dan sekitar lokasi sekolah yang menjadi salah satu faktor minimnya jumlah siswa di SDN 18.
Aktivitas Belajar Didalam 1 Lokal 2 Kelas
"Siswa baru yang kita terima pada tahun 2023 ini ada 5 orang siswa. Dimana saat pendaftaran ada 6 orang calon siswa, namun kita tidak menerima 1 orang dikarenakan umur anak yang masi belum mencukupi syarat. Jika dibandingkan pada tahun sebelumnya sama saja, sedikit juga jumlah siswa yang kami terima. Adapun penyebabnya menurut kami, jumlah penduduk di Desa Sukamaju yang sedikit, inilah yang mungkin mengakibatkan jumlah anak yang sekolah disini sedikit", ungkapnya.
Wagiyo, juga mengatakan bahwa sekolah SDN 18 Talang Ubi, sudah berdiri sejak tahun 1982. Adapun bangunan gedung saat ini terdiri dari 4 lokal, yaitu 3 lokal kelas siswa, 1 lokal kantor guru. Jumlah seluruh siswa disekolah tersebut saat ini ada 37 orang siswa mulai kelas 1 sampai kelas 6 SD, serta jumlah guru saat ini ada 8 orang dan 1 penjaga sekolah.
"Sekolah kita ini, berdiri pada tahun 1982 lalu, sekarang ini gedung kita ada 4 lokal, yang 1 nya itu kantor, dan 3 lokal kelas mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, dalam 1 lokal ada 2 kelas kita menggunakan papan sebagai dinding pembatasannya. Mudah-mudahan dengan kondisi lokal kelas yang masih kurang disekolah kami ini, mohon hendaknya instansi terkait bisa menambah ruang kelas baru, sehingga kegiatan belajar mengajar dikelas itu dapat terfokus pada anak 1 kelas, jangan 1 lokal itu 2 kelas yang menyebabkan sering bising dan saling mengganggu", jelas Wagiyo. (bls/haa)
Load more