Selain itu dia katakan, penanganan stunting ini terus diupayakan baik dari segi pendataan atau jemput bola hingga mengidentifikasi faktor kesehatan, sebagai satu dari beberapa pemicu belum tuntas-nya langkah pencegahan stunting.
"Dengan upaya jemput bola itu, beberapa fakta yang bisa dijadikan bahan evaluasi bersama yakni seperti tingkat kesadaran akan kesehatan atau perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), belum maksimalnya masyarakat menggunakan tenaga kesehatan seperti di Puskesmas maupun Posyandu," ujar Edy Rahmayadi.
Untuk itu, kata Edy, dengan berkolaborasi bersama dalam upaya menekan angka stunting, diharapkan angka prevelansi stunting di Sumut terus menurun hingga 14 persen sesuai target pada tahun ini.
"Dalam beberapa tahun terakhir memang angka stunting kita menurun signifikan, sekarang di 21,1 persen, tetapi itu juga harus kita tekan lagi kalau bisa ke angka 0," beber Edy Rahmayadi. (ant/aag)
Load more