Tanah Karo, tvOnenews.com - Pedagang di Pusat Pasar Kota Brastagi, Tanah Karo, Sumatera Utara mengeluh karena banyak kehilangan pelanggan lantaran harga daging ayam yang mahal menjelang Idul Adha.
Salim, seorang pedagang daging ayam di Pasar Tradisional Brastagi, mengungkapkan bahwa harga daging ayam mulai naik dua minggu yang lalu, dan saat ini harga daging ayam mencapai Rp 40.000 per kilogram.
"Semua harga ayam mahal, baik itu ayam potong maupun ayam kampung. Semuanya naik," ujar Salim saat diwawancarai oleh tvOnenews.com pada Selasa (20/6/2023) pagi.
Salim menjelaskan bahwa harga ayam potong saat ini mencapai Rp 40.000 per kilogram, sedangkan sebelumnya harga satu kilogram ayam potong seharga Rp 33.000.
"Iya, sekarang sudah mencapai Rp 40.000 per kilogram, sebelumnya Rp 33.000 per kilogram. Sedangkan untuk ayam kampung, biasanya Rp 65.000 per kilogram, sekarang sudah menjadi Rp 78.000," ungkapnya.
Kenaikan harga daging ayam sudah terjadi sejak satu minggu yang lalu. Hingga saat ini, pedagang belum mengetahui penyebab pasti kenaikan tersebut. Salim menyampaikan bahwa kenaikan harga daging ayam sudah terjadi sejak dari tingkat peternak.
"Saya tidak tahu penyebab pastinya, yang saya tahu adalah dari peternak sudah naik harganya," tambahnya.
Akibat kenaikan harga daging ayam, Salim mengalami penurunan jumlah pelanggan. Hal ini berdampak pada penurunan penjualan daging ayam secara signifikan.
"Sudah berkurang pembeli semenjak harganya naik ini. Jumlah penjualan menipis dan keuntungan juga menurun," ungkapnya.
Hasnan Rambe, seorang pedagang daging ayam lainnya di Kawasan Pasar Tradisional Brastagi, juga mengalami hal serupa. Biasanya, dia menjual daging ayam dengan harga Rp 34.000 per kilogram.
"Sebelumnya, saya menjual daging ayam seharga Rp 34.000 per kilogram, tapi sekarang sudah menjadi Rp 40.000 per kilogram," jelasnya.
Namun, Hasnan tetap bersyukur karena meskipun harga daging ayam naik tajam, tetapi tidak terjadi kelangkaan daging ayam. Hal ini memungkinkannya untuk tetap menjual daging ayam di pasar.
"Meskipun dalam jumlah terbatas, yang penting masih bisa menjual," ucapnya.(dal/cai)
Load more